Golfer’s elbow syndrome adalah suatu keadaan nyeri pada siku bagian dalam, tepatnya pada tendon otot flexor carpi radialis dan otot pronator teres, yang disebabkan karena gerakan flexi pergelangan tangan dan pronasi siku hentak dan berulang kali. Keadaan ini semakin nyeri bila dipakai beraktifitas flexi pergelangan tangan disertai pronasi, seperti pada gerakan menggenggam atau memegang atau saat posisi tendon tersebut terulur. Nyeri pada sendi siku bagian dalan ini cukup mengganggu, karena gerakan sendi ini komplek dan didukung oleh beberapa sendi,
Penyebab cidera tendon otot ini karena adanya trauma hentak maupun berulang sehingga terjadi tendonitis yaitu peradangan atau iritasi pada tendon, dimana terjadi jaringan fibrous antara otot dan tulang. Tendon adalah jaringan penyambung kuat yang merupakan ujung otot dan menempel pada tulang. Tendon dibentuk oleh serabut-serabut reticular dari substansia intrasel yang terdiri dari serbut kolagen yang mengandung fibril yang menjadi satu ikatan oleh substansia semen yang amorf.
Tendonitis merupakan akumulasi kerobekan-kerobekan kecil tendon, dimana gejala dan keluhan yang sedikit-dikit tapi pasti, dan semakin hari semakin buruk, sehingga terjadi gangguan gerak dan fungsi otot.
Ciri khas tendonitis yang muncul antara lain :
Bengkak local pada sendi,
Ada tanda-tanda peradangan pada permukaan kulit baik lihat maupun disentuh,
Nyeri muncul bila tendon mendapat tekanan (kontraksi maupun terulur),
Keluhan pada sendi siku bagian dalam, bukan hanya pada golfer’s elbow syndrome saja, tapi ada keluhan lain yang letaknya sama namun beda gejala dan penangganannya. Kondisi lain yang letaknya sama dengan golfer’s elbow syndrome, yaitu :
• Sprain pada ligament kolateral ulna (= Ulnar Collateral Ligament)
• Saraf ulna yang terjepit (=Ulnar Nerve Entrapment)
Peradangan terjadi kerena ada kerobekan dan/atau adanya cidera pada jaringan, sehingga terjadi respon fisiologis berupa :
- Gangguan sistim sirkulasi, dimana terjadi
- fase vasokontriksi pada menit ke 5-10 pada daerah cidera,
- fase vasodilatasi pada cidera karena adanya kerobekan membrane sel maupun pembuluh darah, sehingga terjadi peningkatan suplai darah sebagai reaksi dalam transportasi untuk pembentukan fibrinogen dan transportasi sel darah putih sebagai reaksi antibodi tubuh,
Terjadi reaksi kimia atau disebut juga chemotaxis, dimana akibat cidera maka permeabilitas membrane pembuluh darah terbuka/melebar sehingga bradykinin dan histamine ada pada daerah interstitial menimbulkan impuls nyeri, sebagai alarm tubuh karena ada ketidak-beresan pada jaringan, ditambah lagi adanya produksi sel darah putih yang melakukan fagositas dan regenerasi sel, (Protaglandin, leukotrienes dan thromboxanes), Masa dimana sel yang mengalami gangguan sistim, secara fisiologis berusaha untuk melakukan regenerasi.
Penyebab golfer’s elbow syndrome disebabkan oleh beberapa aktifitas dan factor lain, di antaranya adalah :
- Mikro trauma berulang akibat gerak flexi pergelangan tangan dan/atau pronasi siku, sehingga mengakibatkan kerobekan (rupture) tendon otot flexor carpi radialis dan/atau pronator teres,
- Strain otot flexor carpi radialis dan pronator teres,
- Trauma langsung pada sendi siku bagian dalam,
- Degenerasi jaringan tendon karena trauma kecil yang berulang
- Inflamasi kronis pada tendon otot carpi radialis dan pronator teres.
- Mekanisme penurunan nyeri pada golfer’s elbow syndrome dengan menggunakan modalitas ultrasound bertujuan untuk memutus proses inflamasi pada tendon otot, sebab adanya inflamasi terjadi nyeri stress dan produksi zat-zat iritan.
Arus yang dipilih adalah arus pulsa dengan tujuan untuk mengutamakan efek non thermal ultrasound untuk memutus siklus inflamasi dengan mengharapkan efek perpaduan antara cavitasi dan acoustic streaming (=radiasi) agar dapat diperoleh penarikan keluar sel mast dari macrophage dan calsium sehingga terjadi hiperemia kapiler dan meningkatkan aliran limfe sehingga terjadi penurunan ambang nyeri. Dan adanya efek microstreaming yang meng-iritasi serabut saraf ber-myelin, sehingga terjadi post excitatory depression pada saraf ortosimpatis agar terjadi relaksasi otot dan vasodilatasi pembuluh darah. Karena tujuan utama untuk menurunkan nyeri, tapi tak terelakkan pula untuk tujuan regenerasi jaringan/ tendon yang cidera, maka efek refleksi gelombang yaitu kompresi dan rarefraksi jaringan yang menimbulkan micromassage, tetap terjadi agar dapat diperoleh proses pemulihan kembali.
Demikian juga adanya ossilasi partikel pada tranduser yang dikenakan pada kulit/jaringan, maka sel-sel juga mengalami gerak ossilasi sehingga terjadi efek panas yang dapat meningkatkan vasodilatasi. Diharapkan adanya peningkatan suplai makanan, O2 dan percepatan sekresi zat iritan, akan mempercepat proses perbaikan fibrilasi jaringan, pembuluh darah dan perbaikan sel penyangga jaringan. Mekanisme pengurangan nyeri golfer’s elbow syndrome dengan menggunakan coupling aquasono gel, murni mengandalkan efek-efek yang dihasilkan ultrasound therapy. Sedangkan dengan coupling diclofenac, mengharapkan perpaduan diclofenac yang mengandung analgesic, anti inflamasi dan anti pyritik mampu dihantarkan dan berkolaborasi dengan efek-efek ultrasound, dalam mempercepat penurunan nyeri dan tercapai pula pemulihan jaringan yang cidera