Pemeriksaan Sistem Pyramidalis


Sistem pyramidalis terdiri atas jaras corticobulbaris dan corticospinalis berjalan dari cortex ke inti saraf otak dan sel cornu anterior medullaspinalis.Secara klinik istilah tanda pyramidalis atau tanda neuron motorik atas,menunjukkan manifestasi obyektif suatu cidera traktus pyramidalis.

Bentuk-Bentuk Pemeriksaan Pyramidalis


1. Distribusi Kelemahan,Koordinasi gerakan

Lesi motorik atas gerakan volunter ekstremitas atas tidak terganggu dalam derajat yang sama.Lesi pyramidalis ditandai dengan kelemahan relative dari otot antigravitasi (ekstensor ekstremitas superior dan inferior). Kelemahan untuk ekstremitas superior terlihat pada ekstensi thumb,fingers,wrist dan elbow. Sementara untuk estremitas inferior dimana gerakan eversi dan dorsofleksi ankle lebih lemah dibanding gerakan inversi dan plantar fleksi.Lesi pyramidalis juga mempengaruhi koordinasi gerakan,dalam hal ini pasien tidak mampu melakukan gerakan secara tepat dan cepat pada sisi hemiparesis.

2. Sikap

Karena kekuatan otot ekstensor dan otot fleksor ekstremitas tidak seimbang,maka pasien dapat mengambil sikap yang khas seperti : adduksi thumb dan finger,fleksi wrist dan elbow joint serta adduksi lengan (ekstremitas superior). Internal rotasi dan plantar fleksi pada ekstremitas inferior dan pada posisi tidur terlentang tungkai yang terkena akan berdeviasi ke lateral. Ujung sepatu bisa aus lebih cepat pada sisi yang terkena.

BACA JUGA:  Obat Herbal Tanpa Bahan Kimia

3. Tes Pronasi Tangan

Tes ini dilakukan dengan cara meminta pasien mengangkat lengannya vertical di atas kepala dengan telapak tangan menghadap ke depan,dalam beberapa waktu lengan yang paresis akan pronasi.

4. Penyimpangan Lengan (Tanda Barre) dan Penyimpangan Tungkai

Tes penyimpangan lengan dilakukan dengan cara minta pasien menjulurkan lengannya horisontal didepannya dengan telapak tangan menghadap ke atas serta menjaga ketinggian lengan tersebut. Pada saat menutup mata, lengan pada sisi yang paresis (lemah) secara lambat akan pronasi dan berdeviasi ke arah bawah disertai fleksi elbow. Untuk mengetes penyimpangan pada tungkai,minta pasien tidur terlentang angkat kedua tungkai ke atas sekitar 30 derajat dalam posisi knee ekstensi, kedua tungkai tidak boleh bersentuhan dan tahan. Tungkai yang paresis secara perlahan akan jatuh ke bawah. Tes penyimpangan tungkai dapat juga dilakukan dalam posisi tidur tengkurap dalam posisi knee fleksi sekitar 30 derajat.

BACA JUGA:  Manfaat Terapi Suara

5. Tes Menjatuhkan Lutut
Tes ini didasarkan pada fakta bahwa tungkai yang paresis cenderung mengambil posisi yang ekstensi dan kembali ke ekstensi setelah di fleksikan. Tes ini dilakukan dalam posisi tidur terlentang di atas tempat tidur yang keras dan halus tanpa menggunkan seprei dalam posisi knee fleksi 30 derajat dan tumit dibiarkan bersandar pada permukaan kasar. Dalam beberapa waktu, tungkai yang paresis akan terlihat meluncur ke bawah sehingga knee ekstensi. Menurut Dr. Robert Wartenberg tes ini lebih sensitif dari pada refleks babinski.

6. Tes Tonus

Tes ini dilakukan untuk tonus pronator dan quadriceps. Berdasarkan fakta bahwa pada lesi neuron motorik atas sejumloah kelompok otot cenderung memperlihatkan spastis, terutama pada otot pronator dan otot quadriceps femoris.

  • Tes otot pronator dilakukan dengan cara fleksi elbow, selanjutnya pemeriksaan menggerakkan lengan pasien dari posisi supinasi ke pronasi secara cepat dan berulang-ulang. Spastis akan lebih terasa pada posisi pronasi dari pada supinasi.
  • Tes otot quadriceps, dilakukan dalam posisi pasien tidur terlentang diatas meja pemeriksaan fleksi hip 45 derajat  satu tangan diletakkan dibawah lutut pasien, sementara tangan lainnya menyokong tumit pasien dan secara mendadak  tangan  yang manahan tumit dilepaskan. Normalnya turun/jatuhnya kaki sama, tetapi pada lesi pyramidal gerakan akan tertahan,dengan demikian jatuhnya kaki  diputus oleh serangkaian gerakan sentakan.
  • Tes quadriceps dapat juga dilakukan dalam posisi tidur terlentang, pemeriksa menempatkan kedua tangan di bawah paha pasien dekat lutut selanjutnya menarik paha ke atas. Normalnya tumit akan meluncur sepanjang meja pemeriksaan, tetapi pada pasien dengan lesi pyramidal tumit akan menyentak cepat ke ata, kemudian jatuh ke atas meja pemeriksaan/tempat tidur.