Penyebab dan Gejala Diseksi Aorta


Diseksi Aorta adalah kejadian kedaruratan yang ditandai dengan adanya pemisahan lapisan tunika media oleh darah, dengan ekstensi progresif yang bervariasi ke proksimal atau distal dari aorta. Diseksi Aorta (Aneurisma yang terbelah, Hematoma yang terbelah) adalah suatu keadaan yang sering berakibat fatal, dimana lapisan dalam dari dinding aorta mengalami robekan sedangkan lapisan luarnya utuh; darah mengalir melalui robekan dan membelah lapisan tengah serta membentuk saluran baru di dalam dinding aorta. Diseksi aorta tidak berhubungan dengan adanya aneurisma. Istilah Diseksi Aorta berbeda dengan aneurisma (dilatasi arteri dimana terjadi penambahann diameter lebih dari 50% dari ekspektasi diameter normal), walaupun adanya aneurisma dapat menyertai perjalanan penyakit diseksi aorta.

BACA JUGA:  Teknologi Intervensi Fisioterapi Pada Penderita Fraktur


Penyebab
Sebagian besar diseksi aorta merupakan akibat dari kerusakan pada dinding arteri. Yang paling sering menyebabkan kerusakan pada dinding arteri ini adalah tekanan darah tinggi, yang ditemukan pada lebih dari 65% penderita.

Penyebab lainnya adalah:
• Penyakit jaringan ikat turunan (sindroma Marfan dan sindroma Ehlers-Danlos)
• Kelainan bawaan pada jantung dan pembuluh darah (koartasio aorta, patent ductus arteriosus dan kelainan pada katup aorta)
• Arteriolosklerosis
• Cedera.

Meskipun jarang, suatu diseksi bisa terjadi ketika dokter memasukkan selang ke dalam suatu arteri (misalnya pada aortografi atau angiografi) atau ketika melakukan pembedahan jantung dan pembuluh darah.

BACA JUGA:  Gejala Endokarditis Infektif

Gejala
Penderita mengalami nyeri yang sangat luar biasa, yang muncul secara tiba-tiba. Sebagian besar penderita menggambarkan dadanya seperti dicabik-cabik atau dirobek. Nyeri juga sering dirasakan di punggung, diantara kedua bahu. Nyeri sering mengikuti jalannya pembelahan di sepanjang aorta. Pembelahan terus berlanjut, bisa menyebabkan terututupnya daerah dimana satu atau beberapa arteri berhubungan dengan aorta. Tergantung kepada arteri mana yang tersumbat, bisa terjadi stroke, serangan jantung, nyeri perut mendadak, kerusakan saraf yang menyebabkan kesemutan dan ketidakmampuan menggerakan anggota badan.

BACA JUGA:  Penyebab Endokarditis Infektif