Reduksi Tertutup dengan Traksi


Metode traksi yang digunakan :

– Traksi kulit


  • traksi menurut Bryant (Gallow) pada anak-anak 2 tahun dengan berat badan kurang 10 kg.

– Traksi tulang dengan kawat Kirschner (K-wire) dan pin Steinmann yang dimasukkan ke dalam tulang. – Traksi berimbang dan traksi  sliding. Biasanya dipergunakan bidai Thomas dan Pearson attachment.

Reduksi tertutup dengan fiksasi eksterna

Setelah reduksi tertutup fraktur yang tidak stabil, reduksi dapat dipertahankan dengan memasukkan K-wire perkutaneus misalnya fraktur supra-kondiler humeri anak-anak.

BACA JUGA:  Penyakit Degeneratif dan Inflamasi Sendi; Osteoarthritis

Reduksi terbuka dengan fiksasi interna

Alat-alat yang dipergunakan dalam operasi yaitu kawat bedah, kawat Kirschner’s, pin Kuntscher intrameduler, pin Rush, pin Steinmann, plate, screw.

Fraktur terbuka

Terjadi hubungan dengan lingkungan luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri sehingga timbul komplikasi berupa infeksi. Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan penanganan yang terstandar untuk mengurangi resiko infeksi, golden period 6 hours.

Penanggulangan Fraktur Terbuka

  • Fraktur terbuka merupakan kegawatdaruratan ortoped.
  • Dilakukan dengan segera, secara hati-hati debridemen yang berulang-ulang,
  • Stabilisasi fraktur
  • Penutupan kulit dan bone grafting yang dini
  • Pemberian antibiotik yang adekuat
  • Obati fraktur terbuka sebagai suatu kegawatan
  • Berikan antibiotik dalam ruang gawat darurat di kamar operasi dan setelah operasi
  • Segera dilakukan debrideman dan irigasi yang baik
  • Ulangi debrideman 24-72 jam berikutnya
  • Stabilisasi fraktur
  • Biarkan luka terbuka antara 5-7 hari
  • Lakukan bone graft autogenous secepatnya
  • Rehabilitasi anggota gerak yang terkena
BACA JUGA:  Vaskularisasi Otak

Tahap-tahap pengobatan fraktur terbuka

  1. Pembersihan luka
  2. Eksisi jaringan yang mati dan tersangka mati (debrideman)
  3. Pengobatan fraktur itu sendiri
  4. Penutupan kulit
  5. Pemberian antibakteri
  6. Pencegahan tetanus

Komplikasi Fraktur terbuka

  1. Perdarahan, septik syok sampai kematian
  2. Septikemia, toksemia oleh karena infeksi piogenik
  3. Tetanus
  4. Gangren
  5. Perdarahan sekunder
  6. Osteomielitis kronik
  7. Delayed yunion
  8. Non-union dan mal-union
  9. Kekuatan sendi

Terapi Operatif

Indikasi :

  1. Fraktur terbuka
  2. Kegagalan dalam terapi konservatif
  3. Fraktur tidak stabil
  4. Adanya non-union