Teori dan Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan


Teori perkembangan manusia

1. Teori Navitisme (schopen haner)


Perkembangan manusia ditentukan oleh faktor nativis yaitu faktor turunan (dibawah sejak lahir)

2. Teori Emperisme (John Locke)

Perkembangan manusia ditentukan oleh empirinya atau pengalamannya

3. Teori konvergensi (William Stern)

Perkembangan manusia ditentukan baik oleh faktor bawaan maupun pengalaman atau lingkungan.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan

1. Faktor endogen adalah faktor yang dibawa sejak lahir (turunan), misalnya yang berhubungan dengan keadaan jasmani : temperamen (darah, kelenjar, cairan), Sanguinikus, flegmatikus, cholerikus, melancholikus. (Hipocrates & Genus; dalam Bigot dkk 1950)

2. Faktor eksogen adalah faktor dari luar individu (pengalaman, pendidikan, alam sekitar atau mileu)

BACA JUGA:  Memahami Psikologi Kesehatan

Sikap individu terhadap lingkungan

  1. Menolak atau menentang
    Individu secara aktif memberikan pengaruh terhadap lingkungannya.
  2. Menerima
    Keadaan lingkungan sejalan/sesuai yang dikehendaki oleh individu.
  3. Netral
    Individu tidak menerima maupun menolak lingkungatan (status quo)

Pendekatan Psikologi dari neurobiologis

Otak manusia

  • 12 miliar neuron (saraf)
    – Sel tubuh
    – Dendrit
    – Akson
    – Tombol terminal
  • 3 jenis neuron (saraf)
    – Neuron sensorik (aferen) : mengirim impuls dari perifer (panca indera, otot & sendi ke otak)
    – Neuron motorik (eferen) : mengirim impuls dari otak ke perifer (otot dan kelenjar)
    – Interneuron (neuron asosiatif) : menerima isyarat neuron sensorik mengirim impuls ke neuron motorik, sum-sum tulang belakang dan otak.
BACA JUGA:  Terapi Kognitif

Konduksi Aksonal

Impuls bergerak kemana-mana dalam 2-200 mil per jam tergantung garis tengah akson dan faktor lain yang bersifat elektrokimiawi.

Potensial istirahat : selaput sel mengeluarkan (Na+) dan memberi jalan masuk  (K+) dan (Cl-) sehingga bagian dalam sel lebih negatif dari bagian luar sel.

Depolarisasi : bagian luar sel negatif dibanding bagian dalam, karena (Na+) masuk ke dalam sel.

Potensial aktif : impuls saraf dikuatkan kembali sepanjang akson dan impuls dan impuls tidak mengecil ukurannya.

BACA JUGA:  Sistem Saraf Otonom

Penghantaran Sinaptik

Neuron terbakar kemudian pasif sementara waktu (fase refratori) kurang lebih per seribu detik masuk potensial istirahat. Neuron yang terbakar tergantung pada potensi bertahan yang ada dalam dendrit dan sel tubuh. Potensial bertahap digerakkan oleh rangsangan neuron disebelah sinapsis dan ukuran potensi mengikuti jumlah dan jenis kegiatan yang masuk. Ketika potensial bertahap cukup besar, depolarisasi memadai dikeluarkan untuk menggerakkan potensi aktif yang bertindak semua atau tidak sama sekali.