Cedera pada bahu sering disebabkan karena lelah., tetapi sering juga terjadi pada pemain tennis, badminton, olahraga lempar, berenang dan hoki (internal violence/sebab-sebab yang berasal dari dalam). Cedera ini biasa juga disebabkan oleh external violence (sebab-sebab yang berasal dari luar), akibat body contact sports, misalnya : sepak bola, rugby dan lain- lain.
Cedera dapat berupa:
1. luksasio / subluksasio dari artikulasio humeri
2. luksasio / subluksasio dari artikulasio akromio klavikularis
3. subdeltoid bursitis
4. strain dari otot-otot atap bahu (rotator cuff)
1. Luksasio / subluksasio dari artikulasio humeri
Pada sendi bahu sering terjadi luksasio / subluksasio karena sifatnya globoidea (kepala sendi yang masuk ke dalam mangkok sendi kurang dari separuhya). Cedera pada sendi bahu ini sering terjadi karena pemakaian sendi bahu yang berlebihan atau body contact sport, kita harus memperhatikan bahwa sendi bahu sangat lemah, karena sifatnya globoidea dimana hanya diperkuat oleh ligamentum dan otot-otot bahu saja.
Tanda-tanda luksasio / dislokasi :
• lengkung bahu hilang
• tidak dapat digerak-gerakkan
• lengan atas sedikit abduksi
• lengan bawah sedikit supinasi
Pertolongan pertama :
Hanya boleh dilakukan oleh seorang dokter, kecuali dalam keadaan terpaksa dimana di tempat kejadian tidak ada dokter yang terdekat, barulah kita berikan pertolongan pertama yaitu reposisi.
Reposisi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Metode Stimson (lihat gambar)
metode ini sangat baik. Caranya penderita dibaringkan tertelungkup sambil bagian lengannya yang mengalami luksasio, keluar dari tepi tempat tidur, menggantung ke bawah. Kemudian diberikan beban yang diikatkan pada lengan bawah dan pergelangan tangan, biasanya dengan dumbbell dengan berat tergantung dari kekuatan otot si penderita. Si penderita disuruh rileks untuk beberapa jam, kemudian bonggol sendi akan masuk dengan sendirinya.
2. Penderita dibaringkan terlentang di lantai. Si penolong duduk pada sisi sendi yang lepas. Kaki si penolong menjulur lurus ke dada si penderita, lengan yang lepas sendinya ditarik dengan kedua tangan penolong dengan tenaga yang keras dan kuat, sehingga berbunyi “klik”, ini berarti bonggol sendi masuk kembali.
2. Luksasio / subluksasio dari artikulasio akromioklavikularis
Sendiakromio klavikularis kerapkali mengalamin cedera karena jatuh atau dipukul pada ujung bahu. Cedera ini sering terjadi pada penunggang kuda, pemain rugby, atau sepak bola. Jika cedera ini terbatas pada robeknya ligamentum akromio klavikularis, maka terjadi suluksasio / dislokasi sebagian. Jika ligamentum akromio klavikularis dan ligamentum korako klavikularis terputus, maka terjadilah luksasio atau dislokasi total. Pada keadaan luksasio / subluksasio dari sendi ini, maka dapat kita raba terangkatnya ujung klavikulare bagian akromion lebih tinggi. Bila cedera sudah berlangsung lama, pembengkakan sudah terjadi, maka ujung klavikulare sukar teraba.
Pertolongan pertama :
Harus diadakan pengikatan agar klavikula melekat kembali pada akromion dengan cara membuat ikatan (strapping) yang melewati pergelangan bahu sampai di bawah siku yang difleksikan. Strapping dipakai selama 3 mingu. Jika strapping sudah dilepas,harus dilakukan latihan untuk menggerakkan bahu dan siku. Bila dislokasinya total, maka strapping harus dipertahankan 6 – 8 minggu.
3. Subdeltoid bursitis
Di sini sendi bahu dapat berfungsi dengan gerakkannya yang halus karena adanya bursa subdeltoid dan bursa ini dapat meradang.bursa mukosa subdeltoid ini memberi pelicin pada tendo yang berjalan pada atap bahu. Kalau bursa ini cedera, maka akan sedikit membengkak dengan bertambahnya cairan sinovia dan pada gerakan terasa nyeri, biasanya cedera ini terjadi karena pukulan langsung pada bahu, misalnya pada body contact sport
Pertolongan pertama :
Dilakukan metode RICE, serta memberi sanggahan pada lengan atas dan bawah, yaitu lengan digendong dengan mitela, kemudian diobati dengan heat treatment. Mittela dipasang kira-kira selama 7 hari. Kalau perlu diberi obat-obat anti inflamasi (anti peradangan).
Fraktur pada klavikula biasa terjadi karena sebab-sebab yang tidak langsung, misalnya karena jatuh dengan posisi tangan lurus ke bawah menebah lantai.
Pertolongan yang diberikan :
Pertama-tama kita harus melakukan metode RICE dan kemudian dilakukan tindakan immobilsasi selama kira-kira 6 – 8 minggu, dengan membuat balutan seperti menggendong ransel.
4. Strain dari otot-otot atap bahu (rotator cuff)
Istilah rotator cuff dipergunakan untuk jaringan ikat fibrosa yang mengelilingi bagian atas tulang humerus. Ini dibentuk dengan bersatunya tendon-tendon atap bahu (gambar 3)
Keempat tendon tersebut adalah :
• musculus supraspinatus
• musculus infraspinatus
• musculus teres minor
• musculus subscapularis
yang paling sering kena adalah tendon supraspinatus. Biasanya terjadi karena tarikan yang tiba-tiba, misalnya, jatuh dengan tangan lurus atau abduksi yang tiba- tiba melawan beban berat yang dipegang dengan tangan.
1. Sprain akromioklavikularis/subluksasio/dislokasi/osteoartrosis/bursitis
2. Osteolitis traumatic ujung lateral klvikula
3. Bursitis subakromial
4. Tendonitis supraspinatus
5. Rupture kalsifikasi supraspinatus
6. Rupture kalsifikasi rotator cuff
7. Tendonitis bisipital
8. Kapsulitis sendi bahu
9. Frozen shoulder
10. Subluksasio/dislokasi berulang
11. Osteoartrosis
12. Nyeri alih
Tanda-tanda :
Penderita mengeluh nyeri di ujung bahu. Kalau penderita menaikkan lengan ke samping setelah 45o pertama, penderita mulai merasa sakit, lebih-lebih setelah lengan lebih tingi. Tetapi rasa sakit berkurang lagi setelah lewat 120o.
Pengobatan
Lengan digendong dengan mittela selama 2-3 hari, lalu diberikan metode RICE