1. Kram Otot Gastrocnomius
Kram otot gastrocnomius karena otot yang terlampau lelah akan kekurangan oksigen sehingga terjadi penumpukan asam laktat pada otot yang dikarenakan kontraksi otot yang tidak disadari dan berlebihan tanpa disertai adanya rileksasi. Kram otot dapat terjadi dalam beberapa detik, dengan mekanisme sebagai berikut :
a. Aksi potensial otot meningkat akibat terjadinya hiperaktivitas motor neuron yang mengakibatkan terjadinya spasme otot. Spasme ini didahului oleh kontraksi yang berulang-ulang dari motor unit dan ecara klinis dapat dilihat sebagai fasciculation
b. Muscle camps, terajdi akibat berkurngnya ATP, sehingga akumulasi ion Ca di dalam sel mencegah terjadinya rilekssi otot dan terjadi kontraktil.
Kram otot gastrocnemius dan otot-otot pada kaki pada keadaan istirahat terutama pada malam hari adapun penanggulangannya :
a. Hentikan aktivitas dan berikan rileksasi otot
b. Massage
c. Kembalikan kontraksi otot ke arah yang berlawanan dna berikan otot gang bram secara perlahan-lahan
2. Patah Tulang Tibia Fibula
Istilah patah tulang atau fraktur digunakan untuk suatu perpatahan atau hilangnya kongjuitas dari jaringn tulang yang dapat disebabkan oleh trauma secara langsung mupun trauma tidak langsung. Tulang tibia dan fibula merupakan tulang yang sangat rawan akan benturan / trauma pada cabang olahraga sepak bola, yang tanda-tandanya adalah :
a. Adanya ruda paksa
b. Hilangnya fungsi function lesa
c. Terdapat perubahan bentuk
d. Nyeri tekanan
e. Gerakan-gerakan abnormal
Pengobatan fraktur tibia fibula ini dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Secara operatif, yaitu dengan pemasangan eksternal fiksasi yang dalam masa pengobatannya 6-12 minggu
b. Secara non operatif atau konservatif yaitu pemasangan internal fiksasi yang dalam masa pengobatannya 3-6 minggu
3. Sprain Angkle
Kondisi yang paling sering pada tungkai bawah pada pemain sepak bola yang disebabkan oleh tanah yang tidak rata pada saat pemain bola melompat sewaktu ingin meng-kop bola
Kondisi ini biasanya menghasilkan nyeri, bengkak dan perubahan warna setempat, sprain juga diklasifikasikan tergantung dari berat ringannya dengan variasi dalam nyeri bengkak dan cacatnya
4. Injuri Ligamen
Kondisi ini disebabkan oleh tuntunan gerak dari olahraga-olahraga tertentu dan kepekaan knee terhadap injury karena struktur anatomi dan mekanikalnya. Injuri kapsul ligamen biasanya berkaitan dengan mekanisme gerak fleksi, rotasi, abduksi dan adduksi knee baik ligamen collateral maupun ligamen cruciatum kapsul sendi dapat terkena injuri. Diantara beberapa ligamen pada knee joint, dalam olahraga sepak bola ligamen collateral medial paling sering terkena injury yang memungkinkan disertai injury meniskus.
5. Dislokasi Patella
Dislokasi patella dapat disebabkan oleh perubahan patologi dari aris tungkai, akibat adanya benturan, atau tendangan melawan sisi medial atau lateral pada patella.
6. Sprain pergelangan kaki (keseleo)
Disebabkan akibat trauma / gerakan yang keras pula pergelangan kaki sehingga kaki terpelintir melebihi ROM, adapun tanda-tanda yaitu :
a. Sakit pada sendi
b. Rasa putus
c. Fungsi menurun
d. Bengkak hematoma
7. Dislokasi pergelangan Kaki
Dislokasi pergelangan kaki biasanya disebabkan oleh benturan, keseleo, ligamen lemah dan kontraksi otot. Adapun tanda-tandanya :
a. Rasa sakit pada saat cidera
b. Fungsi menurun pada gerakan
c. Nyeri raba pada pergelangan kaki
d. Bengkak pada sekitar pergelangan kaki