Tipe Kerja Otot


Ada 2 tipe kerja otot yang utama. Pertama, otot dapat berkontraksi tetapi tidak menghasilkan gerakan,disebut kontraksi isometrik. Kedua, otot yang dapat menghasilkan gerakan selama kontraksi disebut kontraksi isotonik.

Tipe Kerja Otot
Tipe Kerja Otot

Kedua tipe kontraksi tersebut dapat digunakan dalam terapi latihan,tetapi ada tipe ketiga dari kerja otot yang dapat diaplikasikan pada otot yang kuat untuk meningkatkan power dan endurance otot. Tipe ini menggunakan isokinetik atau tahanan yang disesuaikan untuk mencapai kontraksi isotonik.


Kontraksi Isotonik
Ketika otot bekerja dengan kontraksi secara isotonikmaka bagian tubub dimana otot melekat akan bergerak.Kontraksi isotonik memiliki 2 tipe yaitu :

1. Kontraksi isotonik memendek (kontraksi konsentrik)

ketika suatu otot berkontraksi dan kedua titik perlekatan otot tersebut saling mendekat satu sama lain,maka kontraksi tersebut dikenal sebagai kontraksi isotonik memendek.

Sebagai contoh, ketika lengan diangkat ke samping dan abduktor should berkontraksi dengan isotonik memendek.

2. Kontraksi isotonik memanjang (kontraksi eksentrik)

Ketika perlekatan suatu otot bergerak secara perlahan menjauhi satu sama lainnya dari titik perlekatannya dan otot tersebut menghasilkan gerakan dalam pola yang terkontrol, maka aksi otot tersebut disebut dengan kontraksi isotonik memanjang.

BACA JUGA:  Physical Definition of Muscle Performance

Sebagai contoh, ketika tubuh dalam posisi berdiri tegak dan lengan diturunkan dari abduksi ke adduksi maka abduktor shoulder akanmengontrol gerakan tersebut dan bekerja secara isotonik memanjang.

Kontraksi isotonik memendek dapat terjadi dalam berbagai keadaan, yaitu  kapanpun gerakan yang terjadi sering titik perlekatan otot saling mendekat dimana kerja otot akan berkontraksi secara isotonik memendek.

Bagaimanapun juga, kontraksi isotonik memanjang hanya dapat terjadi jika ada gaya eksternal yang teraplikasikan pada komponen yang bergerak dan bagian tubuh tersebut akan bergerak secara perlahan sehingga titik perlekatan otot saling menjauh.

Gaya gravitasi merupakan gaya eksternal yang dapat menarik komponen tubuh kearah bumi seperti menurunkan lengan dari posisi abduksi ke sisi tubuh atau dalam posisi duduk di pinggir meja saat menurunkan tungkai yang ekstensi ke posisi 90 derajat fleksi knee.

BACA JUGA:  Latihan dengan Menggunakan Mekanikal REX

Bagaimanapun juga, dalam beberapa kondisi agar kerja suatu otot menjadi isotonik memanjang maka perlu bagi terapis untuk mengaplikasikan gaya eksternal.

Pasien hanya memberikan sedikit tahanan dan terapis mengaplikasikan tekanan yang lebih besar daripada tahanan yang diberikan oleh pasien.

Sebagai contoh, jika pasien dalam posisi tidur miring dan otot quadriceps akan dilatih maka tungkai dalam keadaan lurus (ekstensi knee), kemudian salah satu tangan sebagai stabilisator diletakkan pada paha untuk mempalpasi otot quadriceps.

Tangan yang lain diletakkan pada bagian anterior tungkai dan memberikan perintah “sedikit ditahan sementara saya membengkokkan tungkaimu”.

Pasien akan menahan dan terapis membengkokkan tungkainya (fleksi knee) kemudian otot quadriceps akan bekerja secara isotonik memanjang.

Kontraksi Isometrik

Ketika suatu otot bekerja secara isometrik maka panjang otot akan memendek dan komponen-komponen non-kontraktil sedikit memanjang serta tidak ada gerakan yang terjadi pada suatu sendi dimana otot melewati sendi tersebut.

BACA JUGA:  Pengantar Dalam Terapi Latihan

Kontraksi ini paling mudah dan kenyataannya untuk menghasilkan kontraksi isometrik, biasanya dilakukan ketika otot dalam keadaan ROM inner-range, tetapi dengan latihan dapat dikembangkan keterampilan/skill tentang latihan kontraksi otot isometrik pada suatu bagian ROM.

Kontraksi isometrik dapat dilakukan pada otot dengan mengaplikasikan manual resisten yang besarnya tahanan sama dengan kontraksi yang dihasilkan oleh otot tersebut.

Ketika kontraksi isometrik dilakukan pada suatu otot, biasanya diajarkan ke pasien latihan kontraksi sendiri tanpa tahanan terapis. Tentu saja kontraksi isometrik terjadi dengan sendirinya ketika pasien memakai suatu support seperti sebuah plaster atau fiksasi splint.

Tipe kerja otot ini digunakan ketika sendi mengalami inflamasi dimana gerakan akan menimbulkan nyeri hebat. Kekuatan dan tonus otot bekerja pada sendi yang dilewatinya akan dipertahankan dengan mengajarkan kontraksi isometrik kepada pasien.