Antara Pengobatan Medis dan Herbal


Sebagian orang beranggapan jika sudah minum herbal maka tidak perlu perlu pengobatan medis. Pernyataan ini tidak bisa digeneralisir, harus dilihat per kasus. Jika memang herbalnya memang berfungsi terapi dan itulah herbal of choice untuk kasus penyakitnya, ya silakan saja.Namun jika fungsi herbal di situ adalah sebagai suplemen atau terapi pendukung, maka penggunaan obat sintetis kimia masih merupakan drug of choice yang harus tetap dipakai. Sehingga terapi herbal dan medis kimia seyogyanya ditempatkan sebagai komplemen yang saling melengkapi, dan bukannya substistusi dimana yang satu harus menggantikan yang lain.
Sebenarnya prinsip obat tradisional (termasuk herbal) tidak jauh berbeda dengan obat modern (obat medis). Apabila tidak digunakan secara tepat juga dapat mendatangkan efek buruk, sehingga tidak benar pernyataan yang beredar di masyarakat bahwa obat tradisional sama sekali tidak memiliki efek samping. Perlu diketahui bahwa tidak semua herbal memiliki khasiat dan aman untuk dikonsumsi, sehingga kembali lagi kepada para konsumen agar lebih teliti dalam memilih obat herbal yang digunakan.
Harus pula dibedakan antara istilah pengobatan komplementer dengan pengobatan alternatif. Maksud pengobatan komplementer adalah bahwa obat tradisional tidak digunakan secara tunggal untuk mengobati penyakit tertentu, tetapi sebagai obat pendamping yang telah disesuaikan dengan mekanisme kerja obat medis agar tidak terjadi interaksi yang merugikan, sedangkan istilah pengobatan alternatif menempatkan obat tradisional sebagai obat pilihan pengganti obat medis yang telah lulus uji klinis.
Karena terbatasnya riset yang dilakukan terhadap bebrapa herbal, penggunaan herbal sebagai herbal of choice untuk suatu penyakit tertentu masih perlu dipertimbangkan. Walaupun tidak dipungkiri bahwa beberapa herbal dapat bermanfaat. Namun, karena dosis efektif dan efek samping yang perlu juga diperhatikan menjadikan herbal semnetara ini lebih cocok jika digunakan sebagai terapi komplementer. Untuk mencegah interaksi obat, bisa diatasi dengan pemberian jeda 1-2 jam antara pemberian obat herbal dan obat medis.


BACA JUGA:  Terapi Stroke Akut dan 7 Tahapannya