Tipe Gerakan


Tipe Gerakan
Tipe Gerakan

Gerakan terjadi pada sendi-sendi dan dapat dihasilkan oleh usaha otot pasien atau aplikasi dari gaya eksternal.

Oleh karena itu, gerakan dapat diklasifikasikan sebagai gerakan pasif atau aktif.


Gerakan pasif

Gerakan pasif adalah gerakan yang dihasilkan oleh gaya eksternal dimana tidak adannya power atau kekuatan otot pada bagian mekanikal atau melalui terapis :

1. Mekanikal – tarikan dari gaya gravitasi yang menyebabkan terjadinya kegagalan
2. Terapis yang melakukan gerakan. Terapis dapat menghasilkan gerakan asesoris atau gerakan anatomical pada sendi-sendi.

Gerakan asesoris terjadi ketika ada tahanan pada gerakan aktif dan dapat dibagi kedalam 2 tipe.

BACA JUGA:  Terapi Latihan : Fisioterapi pada PoolTherapy

Tipe pertama dapat dilihat ketika metacarpophalangeal joint yang tidak normal (mengalami kelainan) akan berotasi ketika mengenggam suatu objek seperti sebuah bola yang keras. Gerakan rotasi tidak mungkin terjadi kecuali jika ada tahanan.

Tipe kedua dari gerakan asesoris hanya dapat dihasilkan secara pasif. Gerakan ini dihasilkan ketika otot-otot pada sendi dalam keadaan relaks dan tiodak dilakukan secara aktif dalam keadaan tidak ada tahanan.

Sebagai contoh adalah distraksi (pemisahan) glenohumeral joint terjadi ketika jari-jari terhimpit/terjepit dibawah potongan mebel yang berat atau tubuh tertarik ke atas.

Gerakan anatomikal adalah gerakan yang dapat dilakukan oleh pasien jika ototnya dapat bekerja untuk menghsailkan gerakan.

BACA JUGA:  Range of Movement (ROM) Pada Sendi

Gerak aktif

Gerakan-gerakan ini dilakukan oleh pasien secara bebas, asisted (adanya bantuan) atau resisted (tahanan).

1. Secara bebas – pada kasus faktor-faktor mekanikal dapat diberikan tahanan (resisten) atau bantuan (assistance).
2. Assisted (ada bantuan) – terjadi ketika terapis melakukan gerakan pasif dan membantu pasien untuk melakukan gerakan.
3. Resisted (tahanan) – terjadi ketika diaplikasikan tahanan manual atau mekanikal. Tahanan mekanikal dapat diaplikasikan dalam bentuk barbell, pegas (spring),air, atau bentuk aktivitas.

Seluruh tipe gerakan diatas akan dijelaskan secara mendetail pada postingan selanjutnya, tetapi harus diingat bahwa manusia umumnya memiliki hukum-hukum mekanik dan faktor-faktor fisiologis yang membuat mereka mampu bereaksi terhadap stimulus dengan keadaan perkembangan dari sistem neuromuskular dari tubuh, tulang yang patah, ligamen yang robek, otot yang ruptur (robek) atau kerusakan pada sistem saraf akan menghasilkan efek yang merugikan terhadap aktifitas normal tubuh.

BACA JUGA:  Prinsip Lever dalam Fisioterapi

Pada beberapa kasus, istirahat (rest) merupakan prasyarat utama untuk pemulihan (recovery) akibat adanya penurunan power otot, pada otot yang lain akan bereaksi dalam pola abnormal akibat adanya impuls-impuls abnormal pada sistem saraf pusat.