Pre Operasi
1. Mempersiapkan mental penderita dengan jalan
– Menjelaskan maksud dan tujuan operasi
– Memberikan keyakinan bahwa operasi yang dilakukan itu tidak seberat apa yang dibayangkan.
2. Meningkatkan kondisi umum penderita dengan cara
– Aktif exercise untuk semua sendi
– Breathing exercise latihan pos operasi
3. Mengajarkan mengenai :
– Latihan static kontraksi secara general
– Breathing exercise
– Exercise secara aktif untuk semua ekstremitas.
Post Operasi
Tujuan kegiatan post operasi ini adalah:
1. Memperbaiki latihan pernapasan
2. Mempertahankan kekuatan otot ekstremitas
3. Perbaikan posture
4. Postural drainage
Pelaksanaan fisioterapi
Hari pertama
Sebelum penderita sadar dan langsung dibawa kebangsal dalam hal ini fisioterapi dapat membantu:
1. Breathing exercise
2. Pemberian posisi
3. Postural drainage
Membantu breathing exercise
Segera setelah penderita keluar dari kamar operasi. Bertujuan untuk mengeluarkan sisa-sisa narkose dengan cara thoracal deep breathing, apical upper dan lower breathing.
Postural drainage
Dilakukan bersama-sama dengan breathing dengan cara posisi penderita dielevasikan sehingga pernapasan lancar, ini karena pengaruh gravitasi memberikan jalan napas akibat adanya lender atau muntah. Pada pasca bedah ini sering ditemukan adanya penurunan kekuatan otot yang disebabkan oleh adanya otot yang ikut terpotong, istirahat lama ditempat tidur serta kurang lancarnya suplai darah pada jaringan yang bersangkutan. Teknik latihan yang diberikan secara bertingkat sesuai kemampuan dan keadaan umum penderita saat itu yakni :
1. Strengthening exercise untuk gerakan fleksi trunk dan hip
2. Assisted exercise untuk fleksi trunk dan hip
3. Free exercise untuk fleksi trunk dan hip
4. Resisted exercise untuk fleksi trunk dan hip
Mengajarkan keseimbangan
Dari posisi sitting ke posisi standing
Setelah penderita sadar
Tindakan FT dapat memberikan breathing exercise secara deep tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi paru-paru seperti pneumonia dan hidropeneumi
Hari ke-dua
– Penderita sudah bisa duduk atau setengah duduk
– Thoracal breathing, karena masih pasang gurita
– Aktif exercise pada tungkai
– Sesuaikan dengan kondisi penderita
Hari sampai 3 dan 4
– Penderita boleh jalan secara pelan dan dipegang oleh fisioterapi
– Latihan batuk dengan cara memegang bekas operasi atau ditekan sehingga dapat mengurangi rasa nyeri atau sakit jika batuk
– Latihan memasang gurita dalam posisi tidur
– Latihan aktif pada dan tangan dan tungkai/ statik kontraksi general
Tujuannya
– Melancarkan sirkulasi darah
– Mencegah thrombosis
– Mengadakan ekspansi thoraks
– Mempercepat pengambilan pada keadaan umum yang normal
Koreksi postural
Tujuannya untuk mencegah terjadinya salah posisi akibat terasa sakit mengadakan salah posisi yang salah
Pelaksanaan
Posisi tidur simetris lurus, jangan tidur miring, karena dengan tidur miring dapat menimbulkan spasme otot sehingga dapat timbul salah posisi dan jaringan fibrotic
Hari 5 sampai 7
Pasien sudah bisa jalan, thoracal breathing. Saat inspirasi disertai dengan melangkah kaki perlahan, saat ekspirasi disertai juga dengan melangkah kaki ¾ langkah.
Setelah buka hecting
Lakukan koreksi postur, latihan bernapas, statik kontraksi, latihan pada tangan dan kaki, perlu perbaikan gerakan pada pinggang dan panggul dan latihan jalan. Perlu perbaikan ADL, mengembalikan fungsi ke normal, memberikan saran kalau ada kelainan segera dikontrol.
Home program