Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Cidera Akut


Istilah yang akut sering digunakan untuk menggambarkan jenis cedera (atau sakit) yang onset cepat dan kemajuan tapi dari durasi yang terbatas. Jenis cedera biasanya hasil dari dampak yang spesifik atau peristiwa traumatis bagi tubuh. Akut adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan cedera atau penyakit yang datang dan pergi (sebagai lawan dari kronis, yang persisten). Cedera akut datang dengan cepat, memiliki gejala yang sangat pasti bisa sangat intens, dan menyembuhkan dalam waktu yang relatif singkat.
Tujuan Penatalaksanaan:
• Mengurangi rasa sakit dan bengkak.
• Mengembalikan mobilitas secara penuh.
• Meningkatkan kekuatan dan stabilitas sendi.
• Dapat melakukan aktivitas penuh seperti sedia kala.
Pada hari pertama dan kedua lakukan RICE yaitu:
R : Rest : Istirahat dari kegiatan yang menimbulkan rasa sakit.
• I : Ice : Lakukan cold terapi atau kompres es (gambar )untuk membatasi pembengkakan. Lakukan cold terapi selama 15 menit setiap 2 jam untuk hari pertama dan frekuensi dapat dikurangi secara bertahap sampai 3 kali sehari selama beberapa hari.untuk perhatian jangan tempelkan es langsung ke kulit karena dapat mengakibatkan “ice burns”.
Sebagai bahan pertimbangan adanya kontraindikasi dalam melakukan cold terapi antara lain:
• Raynauds Phenomenon : suatu kondisi dimana akan mempengaruhi blood vessel yang berukuran kecil pada ekstremitas, pemberian dingin secara berlebihan akan menimbulkan kembali simptom ini .
• Cold Hypersensitivity : ada banyak cold hypersensitivity, antara lain:
o Cold Urticaria – dikenal juga dengan sebutan hives. Munculnya kembali histamine selama re-warming setelah beberapa waktu, timbul kemerahan dan adanya rasa gatal pada kulit.
o Cold Erythema – adanya ruam ditandai dengan kemerahan dan gatal disebabkan karena terpapar dingin, bisa menyebabkan nyeri dan spasme otot.
o Cold Hemoglobinuria – ketika sel darah merah turun terlalu cepat sehingga beberapa HB tidak bisa bersatu dengan protein darah.
o Anesthesia – apabila ada daerah yang tidak dapat merasakan sensasi maka cold terapi tidak boleh diberikan.
Demikian juga dalam melakukan cryotherapy, dibutuhkan perhatian dan kehati-hatian dengan kondisi:
• Cardiac Conditions – seperti Arthymia, Angina atau CHD
• High Blood Pressure – vasokontriksi dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
• Superficial Nerves – Cold therapy tidak boleh diberikan pada daerah dimana saraf terletak pada permukaan.
• Healing Wounds – Cold therapy tidak boleh diberikan pada luka baru.
• C : Compression : Menerapkan kompresi pada cedera memiliki efek mencegah terjadi pembengkakan berlebihan dan harus diterapkan selama sekitar 24-48 jam dari mulai cedera. Tujuan sebagai pengarah gerak dan mengurangi rasa nyeri tetapi jika saat gerakan terjadi rasa nyeri maka akan berfungsi sebagai penahan lingkup gerak sendi dan otot dan sangat efektif pada saat ada bengkak sebagai kompresi.
• E : Elevation : bertujuan untuk mengurangi pembengkakan pada lutut apabila perlu, melalui sistem vakuler dan limfatic, dengan cara meninggikan kaki lebih tinggi dari hip.


BACA JUGA:  Fisioterapi Patah Tulang Lengan