Stabilitas Sendi : Bentuk Permukaan Tulang Pembentuk Sendi


Stabilitas suatu sendi adalah kemampuan sendi untuk menahan terjadinya dislokasi. Secara spesifik, stabilitas sendi adalah kemampuan sendi untuk menahan pergeseran salah satu tulang terhadap tulang lainnya, sambil mencegah injury pada ligamen, otot, tendon otot disekitar sendi.


Pada beberapa sendi mekanikal, bagian-bagian yang membentuk sendi selalu dalam bentuk yang berlawanan sehingga saling cocok satu sama lain dengan kuat. Pada tubuh manusia, ujung tulang pembentuk sendi biasanya perpaduan antara permukaan konveks dan konkaf.
Meskipun sebagian besar sendi memiliki bentuk permukaan sendi secara reciprokal, kedua permukaan tersebut tidak simetris, dan secara khas terjadi satu posisi yang paling rapat dimana terjadi area kontak yang maksimum. Hal ini dikenal sebagai close-packed position, dan dalam posisi ini stabilitas sendi biasanya sangat besar. Suatu gerakan tulang pada sendi yang menjauhi dari close-packed position menghasilkan suatu posisi yang dikenal sebagai loose-packed position, dimana terjadi penurunan area kontak. Sedangkan suatu posisi sendi yang menghasilkan kelonggaran maksimal didalam sendi atau tidak ada kontak dalam sendi dikenal sebagai maximally loose-packed position.
Beberapa permukaan sendi memiliki bentuk yang berbeda-beda sehingga dalam close-packed position dan loose pack position menghasilkan area kontak yang bervariasi (area kontak besar atau kecil) dan stabilitas yang berbeda-beda (bisa lebih stabil atau kurang stabil). Sebagai contoh, acetabulum memberikan socket yang relatif dalam untuk caput femur, dan selalu terjadi area kontak yang relatif besar antara kedua tulang, hal ini yang menjadi salah satu alasan bahwa hip adalah sendi yang stabil. Namun demikian pada shoulder, fossa glenoidalis yang kecil memiliki diameter vertikal sekitar 75% dari diameter vertikal caput humeri dan diameter horizontal yang 60% dari ukuran caput humeri. Olah karena itu, area kontak antara kedua tulang tersebut relatif kecil sehingga memberikan kontribusi terhadap instabilitas relatif pada shoulder kompleks. Ditemukan adanya variasi anatomikal dalam bentuk dan ukuran permukaan tulang pembentuk sendi diantara beberapa individu ; oleh karena itu, beberapa orang memiliki sendi-sendi yang lebih atau kurang stabil daripada rata-rata.

BACA JUGA:  Fraktur Humerus