Sindroma Premenstruasi


Sindroma premenstruasi sering berhubungkan dengan naik turunnya kadar estrogen dan progesterone yang terjadi selama siklus menstruasi. Estrogen menahan cairan yang dapat menyebabkan bertambahnya berat badan, pembengkakan jaringan, nyeri payudara dan perut kembung. Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi tidak diketahui, tetapi sering berhubungan dengan faktor-faktor social, budaya, biologi dan psikis. Sindroma premenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita pada usia subur. Lebih sering ditemukan wanita berusia 20-40 tahun. Jenis dan berat gejalanya bervariasi pada setiap wanita dan bervariasi pada setiap bulan. Wanita yang menderita epilepsy mungkin akan lebih sering mengalami kejang. Wanita yang mennderita penyakit jaringan ikat (misalnya lupus atau arthritis rheumatoid) bisa mengalami kekambuhan.

BACA JUGA:  Pijat Pada Ibu Hamil

Gejala-gejala yang sering ditemukan adalah :


  • Perubahan fisik: sakit punggung, perut kembung, payudara terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit, pusing, pingsang, sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau tertekan, hot flashes ( kulit wajah, leher, dada tampak merah dan teraba hangat), susah tidur, tidak bertenaga, mual dan muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit (misalnay jerawat dan neurodermatitis), pembengkakan jaringan atau nyeri persendian, penambahan berat badan.
  • Perubahan psikis dan mental: mudah marah, tersinggung, cemas, depresi, gelisah sebentar sedih atau gembira, kalut, sulit berkonsentrasi, pelupa.
BACA JUGA:  Fase Dalam Siklus Menstruasi

Sudah sejak lama, barangkali sejak mulainya sejarah umat manusia, mitos tentang menstruasi telah beredar. Peristiwa menstruasi dianggap sesuatu yang kotor bahkan dosa.  Sesungguhnya menstruasi adalah suatu peristiwa fisiologi yang dialami oleh wanita normal. Justru wanita yang tidak normal lah yamg tidak mengalami menstruasi. Pendarahan yang terjadi waktu menstruasi berasal dari dinding dalam rahim akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil dikeranakan karena adanya pengaruh-pengaruh keseimbangan hormone. Jadi pendarahan bukan berasal dari vagina, dan darah dikeluarkan adalah darh normal.