Tujuan Terapi Latihan: STRENGTH


Tujuan utama dari terapi latihan adalah perkembangan, peningkatan, atau pemeliharaan strength (kekuatan).

Strenght adalah kemampuan suatu otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan ketegangan atau gaya selama usaha maksimal, baik secara dinamik maupun statik.


Tujuan Terapi Latihan: STRENGTH

Pengukuran strength dengan menggunakan MMT, Dinamometer dan Sphygmomanometer.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan otot normal:

– Ukuran diameter otot
– Ukuran ketegangan pada saat kontraksi
– Banyaknya motor unit
– Tipe kontraksi otot
– Tipe serabut otot
– Simpanan energi dan suplai darah
– Kecepatan kontraksi
– Motivasi pasien

PERUBAHAN DALAM SISTEM NEUROMUSCULAR

Hipertropi
Kapasitas strength suatu otot berkaitan langsung dengan ukuran diameter serabut otot. Diameter serabut otot berkaitan dengan besarnya otot.

BACA JUGA:  Range of Movement (ROM) Pada Sendi

Kekuatan otot berkembang/meningkat, ukuran serabut otot dapat meningkat dinamakan Hipertropi.

Faktor yang menyebabkan terjadinya Hipertropi adalah :

1. Meningkatnya jumlah protein dalam serabut otot
2. Meningkatnya kepadatan pembuluh kapiler
3. Perubahan biokimia dalam serabut otot.

Ketika strength otot meningkat maka yang mengalami peningkatan ukuran serabut otot adalah otot tipe II (fast-twitch), dimana otot tipe II merupakan sumber utama hipertropi.

Diharapkan juga terjadi peningkatan jumlah serabut otot dinamakan hiperplasia, peningkatan ini dapat disebabkan oleh pemisahan serabut longitudinal otot, hal ini telah diobservasi pada percobaan binatang yang diberikan latihan tahanan yang berat tetapi belum diobservasi pada manusia.

BACA JUGA:  Serabut Otot Manusia

Banyaknya motor unit
Faktor penting lainnya yang mempengaruhi kapasitas otot dalam peningkatan strength adalah meningkatnya sejumlah motor unit selama latihan.

Lebih banyak jumlah motor unit yang mengirimkan impuls maka lebih besar gaya output yang dihasilkan.

Sebagian besar peningkatan awal dari strength akibat dari motor learning yang dihasilkan adaptasi neural seperti perolehan jumlah motor unit yang banyak dan sinkronisasi motor unit, telah ditunjukkan bahwa strength dapat meningkat tanpa terjadi hipertropi.

Jadi, pada fase awal program terapi latihan tahanan secara tepat akan menghasilkan perolehan jumlah motor unit yang lebih besar dari hipertropi.

Perubahan strength pada jaringan nonkontraktil
Program terapi latihan secara progresif dapat juga memperbaiki strength jaringan non-kontraktil (tulang, tendon dan ligamen).

BACA JUGA:  Latihan dengan Menggunakan Mekanikal REX

Peningkatan strength pada otot menyebabkan adaptasi dari jaringan nonkontraktil dimana jaringan nonkontraktil juga mengalami peningkatan strength.

Petunjuk untuk perkembangan/peningkatan strength
Prinsip overload (beban yang berlebihan), untuk meningkatkan strength, beban yang melampaui kapasitas metabolik otot harus digunakan selama latihan, menghasilkan hipertropi dan perolehan jumlah motor unit.

Kapasitas otot untuk menghasilkan ketegangan yang besar secara utama dapat dicapai dengan latihan intensitas tinggi (melawan beban yang berat) dan jumlah repetisi yang relatif rendah.

Variasi dari tipe/jenis dan struktur program terapi latihan untuk tujuan strength digunakan tipe latihan resisted exercise, hold rilex dan contract relax.