Pemeriksaan Fisioterapi Pada Asma


Pemeriksaan Fisioterapi Pada Asma
Pemeriksaan Fisioterapi Pada Asma

1. Anamnesis

A. Umum
B. Khusus
a. Keluhan utama : sesak napas
b. Mulai serangan : malam hari
c. Faktor pencetus : debu
d. Sputum
– Jumlah : 35-100 ml
– Warna : putih bening
– Kekentalan : cair
e. Apakah di sertai rasa nyeri dada : di sertai rasa nyeri dada pada saat melakukan ekspirasi
f. Faktor yang memperberat : pada satberaktifitas , naik turun/tangga
g. Faktor yang memperingan : pada saat istirahat (rileksasi)
h. Riwayat penyakit keluarga : ada keluarga yang menderita penyakit yang sama
i. Riwayat obat-obatan : pasien mengkomsumsi obat-obatan unttuk penghilang rasa nyeri ketika serangan terjadi
j. Psikososial
– Keadaan rumah : rumah pasien bersih dan nyaman
– Lingkungan peerjaan : lingkungan kerja pasien penuh dengan polusi


BACA JUGA:  Pengobatan dan Pencegahan Aterosklerosis

2. Pemeriksaan vitall sign terdiri atas pemeriksaan denyut nadi, frekuensi napas, suhu, dan tekanan darah. Temuan pemeriksaan adalah frekuensi napas yang meningkat (tachypnea) dan tachycardia

3. inspeksi
a. Regio kepala dan leher :
– Ditemukan hiperarthropi otot-otot perapasan karena
– Ada ceanosis pada ujung jari dan bibir yang diakibatkan karena kurangnya suplai oksigen dalam darah
b. Analisis bentuk dada dan postur
– Bahu nampak sedikit elevasi dan protraksi bahu di karenakan pada saat ekspiasi selalu menggunakan otot alsesori pernapasan (scaleni sterno cledomastoideus)
– Postur tubuh laen forward,
– Bentuk thoraks barrel chest antero posterior 2:1
c. Pola napas
Cepat dan dalam karena mengalami gangguan ekspirasi

BACA JUGA:  Kenali Gejala Penyakit Akrosianosis

4. Palpasi
– pump hundle movment
– bucket hudele movent
– lingkar thoraks

5. pemeriksaan
a. Auskultasi
b. Perkusi
c. Premitus

6. Problematik
a. Sesak napas
b. Pola napas yang salah
c. Penumpukan sputum
d. Batuk yang tidak efisien
e. Gangguan postur

7. Tujuan

8. Intervensi fisioterapi
a. Postural drainage adalah suatu metode pembersihan saluran napas dengan cara memposisikan penderita sedemikian rupa, dan dengan pengaruh gravitasi, Dalam pelaksanaannya postural drainage ini selalu disertai dengan tapotement atau tepukan dengan tujuan untuk melepaskan mucus dari dinding saluran napas dan untuk merangsang timbulnya reflek batuk, sehinggga dengan reflek batuk mucus akan lebih mudah dikeluarkan.
b. Breathing exercise yang diberikan adalah diafragma breathing yang ertujuan agar penderita asama dapat melakukan pernapasan yang benar(efisien)
c. Batuk yang efektif yang bertujuan untuk meneluarkan sekresi atau sputum pada saat dilakuakan postural draignase
d. Latihan mobilitas thoraks yang bertujun untuk meningkatkan mobilitas thoraks
e. Latihan rileksasi yag bertujuan untuk mencapai kondisi relaks baik sewaktu ada serangan maupun di luar serangan. Yang ingin dicapai: penderita secara spontan dapat relaksasi, baik pada otot-otot pernafasannya maupun mentalnya, pada saat serangan terasa akan datang atau sedang dalam serangan.
f. Latihan berjalan dengan mulai jarak yang pendek dan ditngkatkan jaraknya secara bertahap