Fisioterapi Pada Bursitis Subdeltoidea


Bursitis subdeltoidea adalah suatu peradangan pada bursa subdeltoidea yang dapat disebabkan oleh trauma langsung setempat, overuse, ruptur rotator cuff atau merupakan kelanjutan dari tendinitis supraspinatus. Pada kondisi ini, jarang ditemukan adanya tanda-tanda peradangan tetapi sebelumnya pasien sudah merasa pegal dibahu dan kadang-kadang bisa timbul secara spontan. Trauma langsung pada bursa (akibat jatuh atau dipukul) dapat menyebabkan desintegrasi sel-sel darah dan jaringan yang akhirnya timbul perdangan pada bursa. Overuse yang menyebabkan trauma ringan berulang pada bursa sehingga timbul peradangan pada bursa.

BACA JUGA:  Range of Movement (ROM) Pada Sendi

Ruptur rotator cuff yang lama kelamaan, akan melebar kemudian terjadi peradangan pada otot rotator cuff, karena letak bursa yang dekat dengan otot-otot rotator cuff maka inflamasi pada bursa biasanya terjadi akibat inflamasi tendon rotator cuff yang juga terdapat dalam ruang subdeltoid. Adanya tendinitis supraspinatus menghasilkan gangguan vaskularisasi dan menekan bursa mempengaruhi bursa subdeltoidea, sehingga bursa juga akan mengalami peradangan. Peradangan bursa tersebut menyebabkan kerusakan jaringan kolagen , ketegangan otot bahu sehingga dinding bursa juga ikut tegang, penebalan dinding bursa pengentalan cairan bursa, perlekatan dinding atas dengan dasar bursa yang pengentalan cairan bursa, perlekatan dinding atas dengan dasar bursa yang kesemuanya itu mengakibatkan nyeri gerak/painful Arc saat mengangkat lengan kesamping (abduksi-elevasi shoulder 6001200).


BACA JUGA:  Tes-tes Physical Fitness

Traksi merupakan salah satu komponen arthokinematik dari sendi glenohumeral. Traksi adalah gerak satu permukaan sendi tegak lurus terhadap permukaan sendi pasangannya kearah menjauh. Gerakan aktif pada lingkup gerak sendi mempunyai efek antara lain untuk memelihara elastisitas dan kontraksi otot, memberikan efek sensasi balik dari kontraksi otot, memberikan stimulus pada tulang dan sendi meningkatkan sirkulasi darah, melepaskan perlekatan intraseluler kapsuloligamentair sendi glenohumeral. Pemberian traksi dapat merangsang aktivitas biologis didalam sendi melalui cairan sinovial. Gerakan cairan sinovial dapat meningkatkan proses pertukaran nutrisi kepermukaan kartilago sendi dan fibrokartilago, sehingga cairan sinovial meningkat. Traksi dapat merangsang receptor sendi yaitu mekanoceptor yang dapat menginhibisi pengiriman stimulus nociceptif medulla spinalis melalui modulasi level spinal.