Identitas :
Nama : Tn. A
Usia : 58 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kabupaten B
Keluhan Utama : Nyeri pinggang bagian bawah menjalar ke tungkai
Kapan KU : 10 tahun yang lalu
Penyebab : Pernah jatuh terduduk dikamar mandi
RPP : – Tidak mampu membungkuk penuh
– Nyeri meningkat jika lama duduk
– Posisi tengkurap yang lama nyeri meningkat
Pemeriksaan Fungsi :
Inspeksi : Statis
Dinamis : sulit membungkuk
P.O : –
PFD : aktif : Gerakan fleksi, ekstensi, lateral fleksi kiri dan kanan, rotasi kiri dan kanan terbatas
Pasif : sda
TIMT : Nyeri pada gerakan ekstensi, lateral fleksi dan fleksi, rotasi kiri kanan
Pemeriksaan spesifik : SLR (+), Neri (+), Connective tissue (-), Mucle testing : M. Gastrocnemius kanan lemah, reflex APR : US, Sensorik tungkai kanan : Hiposensasi
Pemeriksaan Tambahan : X-ray : formasi spur dilapisan epifisial corpus vertebra L4-L5, formasi osteofit ke arah canalis vertebralis
Lab : asam urat dan cholesterol normal.
Pertanyaan :
– Diagnosa FT ?
– Problematik FT ?
– Intervensi FT ?
– Evaluasi dan Dokumentasi ?
“Nyeri Pinggang Bawah (LBP) + nyeri radikular tungkai bawah (ischialgia) akibat spondylosis L4-L5”.
1. Etiologi
- LBP : Proses degeneratif (spondylosis) pada corpus vertebrae + lumbosacral strain pada jaringan lunak sekitar L4-L5 bisa otot (myogen) atau ligamen.
- Ischialgia radiculopaty : adanya kompresi akar saraf L4-L5 pada regio lumbal oleh osteofit
2. Gejala/Symptomatik :
- Nyeri dirasakan pada pinggang bawah low back ache
- Sakit pinggang dirasakan seperti adanya urat terjepit
- Awalnya bersifat asimptomatik
- Diikuti gangguan neurologik seperti nyeri menjalar pada/ke tungkai bawah diikuti kelemahan otot, penurunan refleks APK atau KPR
- Pada gambaran rontgen stadium awal osteofit belum terlihat, stadium lebih lanjut setelah ada proses asifikasi (osteofit murni) akan terlihat yang akan di kenal dengan hard lesion.
Patofisiologi
a. Spondylosis
Diawali dengan proses degeneratif yang ditandai dengan menurunnya sistem metabolik atau sirkulasi darah atau adanya faktor traumatik yang berulang-ulang.
Akibatnya terjadi kerusakan (Disorder) pada discus intervertebralis. Elastisitasnya menurun diikuti berkurangnya cairan sendi dan penurunan sistem difusi di cartilago akan mengalami kerusakan yang pada akhirnya berkurang. Inter space antar dikus semakin kecil yang berakibat micro trauma pada kedua fascies corus vertebra.
Keadaan akan diikuti proliferasi jaringan tulang baru yang akan berubah menjadi proses osifikasi dan calsifikasi tulang yang pada akhirnya membentuk osteofit.
b. Nyeri pinggang bawah
Akibatnya adanya proses pertumbuhan hard lession (osteofit) dapat sewaktu-waktu menekan saraf sensorik yang berada pada daerah dermatorin L4-L5 atau kah timbulnya strain pada organ myogen yang ada didekatnya. Akibatnya muncul nyeri pada daerah tersebut.