Koordinasi, balance dan skill fungsional yang diperoleh adalah saling terkait dan merupakan aspek komplek dari control motorik. Koordinasi merupakan kemampuan untuk menggunakan otot-otot dengan benar paada waktu yang tepat dengan rangkaian / urutan dan intensitas yang sesuai. Koordinasi merupakan basis dari gerakan halus dan efisien yang dapat terjadi pada level volunteer atau involunter (otomatis) ? diperlukan organisasi yang luas dalam ssp untuk mengawali, menuntut dan derajat pola gerakan.
Balance merupakan kemampuan untuk memelihara/mempertahankan pusat gravitasi tubuh diatas dasar tumpuan, biasanya dalam posisi tegak. Balance adalah fenomena dinamik yang melibatkan kombinasi dari stabilitas dan mobilitas ? diperlukan untuk mempertahankan suatu posisi dalam ruang atau gerakan dalam pola terkontrol dan terkoordinasi. Skill fungsional merupakan skill-skill motorik yang beragam dan penting untuk fungsional independen dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Koordinasi, blance dan skil-skill motorik yang fungsional bergantung pada dan dipengaruhi oleh system sensorik khususnya system somatosensorik dan proprioseptive.
Petunjuk umum latihan untuk mengembangkan koordinasi, balance dan skill-skill motorik fungsional
Untuk meningkatkan atau mengembalikan pasien ke level aktivitas fungsional yang maksimal maka program TL harus digabungkan dengan aplikasi prinsip-prinsip motor learning. Latihan koordinasi, blance dan agility (kelincahan) serta persiapn mobilitas, stabiliasai dan sktivitas strengthening menekankan pada membantu pasien untuk kembali pada aktivitas fungsional yang diinginkan. Belajar atau belajar kembali terhadap tugas-tugas motorik fungsional melibatkan aktivitas motorik yang simple dengan repetisi yang konstan sampai aktivitas motorik yang lebih kompliks ? menggunakan stimulus sensorik ( taktil, visual atau proprioseptive) untuk meningkatkan performance motorik, dan melepaskan stimulus sensorik untuk meningkatkan pemecahan masalah dan motorik learning.
Gerakan diawali dengan gerakan sederhana, bidang gerak anatomi dan kemudian melakukan gerakan kombinasi atau diagonal. Stabilitas proksimal sering kali ditekankan sebelum mobilitas distal untuk sederhana sampai lebih kompleks. Pada saat memperbaiki kualitas gerakan, harus diperhatikan kecepatan dan waktu gerkan ? aktivitas dirangsang harus dilatih sebelum kembali ke aktivitas fungsional yang optimal. Latihan yang terisolir mengembangkan strength dan daya tahan harus dilengkapi atau merupakan komponen integral dari tugas-tugas fungsional yang diinginkan .