OT adalah suatu tindakan terapi dengan atau melalui suatu aktivitas tertentu, dimana didalam aktivitas tersebut penderita dilibatkan untuk didiagnosa, dievaluasi dan diberi terapi pada masalah yang mengganggu peran fungsionalnya. Gangguan tersebut dapat diakibatkan antara lain karena sakit atau cidera, kelainan emosional, keacacatan sejak lahir ataupun cacat yang diperoleh pada masa pertumbuhan, maupun oleh sebab usia lanjut. OT bertujuan membantu penderita untuk mencapai daya guna mereka secara optimal, pencegahan serta pemeliharaan kesehatan penderita.
Pelayanan OT secara khusus termasuk (tetapi tidak terbatas pada) kegiatan sehari-hari (AKS), splinting, aktivitas sensomotorik, kegiatan-kegiatan khusus yang direncanakan, penyuluhan, pemilihan dan pemakaian alat-alat bantu, latihan-latihan atau exercise untuk meningkatkan daya guna, evaluasi dan latihan pre vocational, serta konsultasi yang berkaitan dengan penyesuaian fisik bagi penderita cacat. Pelayanan OT dapat diberikan secara individual atau kelompok melalui sistem medis, pendidikan dan sosial.
Tujuan OT
Secara singkat tujuan OT adalah sbb:
a. Membantu memungkinkan penderita mencapai fungsi dan daya guna secara optimal dalam kegiatan pemeliharaan diri, kegiatan produktif (kerja) serta kegiatan diwaktu senggang.
b. Mencegah adanya ketimpangan atau hambatan pekerjaan apabila memungkinkan
c. Mendorong dan memotivasi pemeliharaan daya guna okupasional.
Adapun tujuan tersebut diatas dapat diterapkan kepada setiap individu, akan tetapi sebagian besar yang membutuhkan pelayanan OT dapat dikelompokkan sbb:
1. Penderita dengan kelainan fisik, sakit maupun cidera
2. Penderita dengan kelainan emosional
3. Penderita dengan kecacatan sejak lahir maupun developmental
4. Penderita dengan kelainan karena proses usia lanjut
Pelayanan OT seperti tersebut diatas adalah merupakan bagian dari proses penyelesaian masalah yang ada pada sistem pelayanan OT.