Gejala yang dihubungkan dengan kerobekan rotator cuff sering berupa ringan pada saat pertama, kemudian menjadi parah pada tahap selanjutnya. Gejala penyertanya meliputi nyeri di malam hari dan nyeri yang sangat pada saat aktifitas, khususnya ketika anda menggerakkan lengan anda sampai diatas kepala (elevasi) (contohnya, meletakkan kotak di rak bagian atas. Gejala ini mirip dengan tendonitis atau bursitis. Bagaimanapun, tidak serupa dengan bursitis atau tendonitis, yang akan merasa lebih baik jika anda istirahat, memodifikasi aktifitas anda, dan memberikan obat anti inflamasi (seperti aspirin atau ibuprofen), gejala kerobekan rotator cuff tidak mungkin akan lebih baik hanya dengan terapi yang biasa.
Dalam tahap nyeri selanjutnya, lengan dan bahu anda akan merasa lemah ketika anda melakukan gerakan elevasi atau membentangkan lengan anda ke samping tubuh anda. Adakalanya, aktifitas yang sepele, seperti mengangkat koper dari mobil, dapat menimbulkan nyeri akut pada bahu. Nyeri ini mengindikasikan bahwa kerobekan parsial rotator cuff anda sekarang telah menjadi kerobekan komplet atau degenerasi tendon pada rotator cuff anda telah robek.
Penyebab
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kerobekan rotator cuff. Tekanan yang terus-menerus dan pemakaian yang berlebihan ketika melakukan aktifitas yang sama dapat menyebabkan tendon beradu dengan tulang. Kerobekan pada tendon rotator cuff sering terjadi pada orang-orang yang berumur sekitar 40 tahun atau lebih kerena mengalami kemunduran karena tekanan-tekanan kerja dan aktifitas setiap hari, terutama pada aktifitas yang menghuruskan lengan bergerak elevasi. Tendon rotator cuff pada orang yang mempunyai bahu yang tidak stabil dapat terselip di antara caput humeri dengan acromion (tulang yang berada di atas tendon) dan akhirnya mengalami kerobekan. Dan kadang kala, perbedaan yang alami pada bangunan sendi bahu menyebabkan pemakaian yang abnormal pada tendon yang bisa menyebabkan kerobekan.