Tips Sehat Menggunakan Herbal


Di negara kita jumlah tanaman obat itu beraneka macam, tetapi sebagian besar dokter kita belum merekomendasikannya karena harus ada standarisasi bahan yang terkandung dalam obat herbal..Standarisasi diperlukan, harus ada hubungan antara dosis dengan efek obat herbal. Kalau tidak distandarisasi maka dosisnya tidak bisa dipastikan, demikian pula efeknya. Inilah yang istilah medis disebut evidence based medicine.

Bagaimanapun, sesuatu tidak ada yang sempurna. Penggunaan herbal pun masih memiliki keterbatasan. Pengetahuan tentang dosis efektif, nilai toksisitas, dan efek samping masih dalam proses penelitian. Tidak dipungkiri bahwa beberapa herbal memiliki efek yang mencengangkan. Namun, keberhasilan dalam bebrapa kasus tanpa bukti penelitian yang ilmiah juga belum bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, menjadi motivasi bagi kita untuk lebih memperdalam maslah herbal yang masih menyimpan rahasia yang mengagumkan.


BACA JUGA:  Terapi Obat Tradisional Sari Buah

Kehebatan obat herbal tradisional bukan tanpa kendala. Regulasi pemerintah mengenai obat herbal tradisional masih belum dipahami semua pihak. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai penggunaan obat jenis belum merata. Ini terjadi karena sebagian besar dokter di Indonesia masih menggunakan obat yang terbuat dari bahan kimia dan cenderung menyepelekan obat herbal tradisional, seperti jamu. Belum lagi ketidakpercayaan industri obat dan pasien terhadap obat herbal tradisional, karena tidak adanya uji coba klinik.

BACA JUGA:  Terapi Kognitif

Tips menggunakan herbal

1. Pilihlah produk herbal yang sudah resmi dan berizin.

2. Konsultasikan ke dokter/apoteker sebelum menggunakan herbal.

3. Patuhi dosis anjuran.

4. Jika dalam pengobatan medis, sebaiknya obat medis tetap diminum, beri jeda 1-2 jam.

5. Perhatian dalam penggunaan herbal : anak <5 th, lansia >65 th, ibu hamil dan menyusui.

6. Banyak minum air putih, istirahat yang cukup, olahraga teratur.