Permasalahan yang Sering Terjadi Pada Mekanisme Ekstensi Lutut


Permasalahan mekanisme ekstensor dapat menyebabkan nyeri pada lutut bagian depan. Anda mungkin mendengan bunyi gemeretak selama berjalan, atau mungkin anda merasakan seperti lutut anda ”menyerah”. Aktivitas yang berulang-ulang, seperti bersepeda, berenang, dan berlari bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Mungkin anda juga merasakan nyeri ketika turun tangga atau duduk pada waktu yang lama (contohnya ketika melihat film di bioskop), dan anda mungkin merasa membutuhkan tambahan cairan pada lutut anda. Gejala-gejala ini sering kali sebagai hasil dari iritasi plica, penekanan bantalan lemak, tendonitis patella, atau ketidakstabilan patella.

Iritasi plica


Plica merupakan pembungkus sinovium. Jaringan ini dapat mengalami iritasi ketika terdapat penekanan yang kuat pada tempat ini oleh karena kuatnya otot hamstring pada di belakang lutut. Kelemahan otot abductor paha dapat juga menyebabkan iritasi pada plica ini. Pada situasi ini, gesekan plica pada ujung femur, mengiritasinya dan menimbulkan nyeri, muncul bunyi “klek/tek”, gemeretak atau hanya sakit ketika anda sedang istirahat.
Penekanan bantalan lemak (fat pad)
Kondisi ini terjadi ketika bagian bawah patella tertekan, tertekannya bantalan lemak pada bagain atas tibia. Jika bantalan lemak mengalami pembengkakan oleh karena iritasi atau cidera, ini akan lebih rentan untuk kondisi ini. Pasien yang lututnya hiperekstensi juga cenderung pada situasi ini. Jika penekanan terjadi, bantalan lemak ini menjadi teriritasi dan kemudian timbul nyeri, dan terbentuklah jaringan parut, penderita degan penekanan bantalan lemak biasanya berjalan dengan lutut terekstensi; hal ini menyebabkan kepincangan dan pola jalannya stiff-legged (tungkai kaku). Nyeri dirasakan pada daerah di bawah tendon patella, dan secara normal bantalan lemak yang lunak menjadi lebih lebar, lebih keras, dan teriritasi
Tendonitis patellaris
Kondisi ini terlihat pada orang-orang dengan aktifitas seperti bola basket, bola voli, dan lari, menyebabkan stress yang berulang-ulang pada tendon patella. Serabut tendon yang melekat pada bagian bawah patella mengalami iritasi. Pada kasus yang berat, kerobekan pada serabut ini dapat terjadi. Sekali tendon patella teriritasi, cairan akan mengumpul pada daerah di bawah patella. Daerah ini akan menjadi sangat perih dan nyeri, terutama ketika anda sedang berjalan atau berlari.
Instabilitas patella
Merotasikan lutut anda selagi kaki anda dalam keadaan plantar fleksi secara kuat dapat menyebabkan patella bergeser dari normal posisi di dalam lekukan femur. Olah raga seperti tennis atau baseball, dimana terdapat perubahan arah dengan cepat yang dipaksakan membuat lutut lebih rentan terjadinya dislokasi atau subluksasi patella.perbedaan anatomi lutut tuga sangat berperan. Seperti contohnya, orang yang berjalan dengan eksternal rotasi pada tibia atau internal rotasi pada femur mungkin cenderung mengalami ketidakstabilan patella. Sudut antara femur dan tibia dapat juga cenderung untuk posisi abnormal pada patella. Seseorang yang mengalami “knock-kneed”(muncul bunyi ‘klek’ ketika berlutut) yang parah lebih menyerupai suatu gerakan patella keluar dari lekukan femur. Ketika otot dan ligament pada patella tidak cukup kuat, patella dapat keluar dari normal posisi dan menyeruduk ke samping lutut. Lutut kemudian menjadi lemas, menyebabkan orang jatuh. Dislokasi patella secara umum merupakan kejadian traumaik mudah didiagnosis, tetapi subluksasi sering mengalami kesalahan diagnosis. Dengan subluksasi patella, penderita sering merasakan patellanya menyelip atau keluar dari tempatnya, atau secara sederhana bahwa lutut mereka tidak stabil.

BACA JUGA:  Gejala dan Penyebab Terjadinya Cidera pada Otot Rotator Cuff