Proses Penanganan Pada Cidera Olahraga


“Cedera Olahraga” adalah rasa sakit yang ditimbulkan karena olahraga, sehingga dapat menimbulkan cacat, luka dan rusak pada otot atau sendi serta bagian lain dari tubuh. Cedera Olah Raga adalah cedera pada sistem otot dan rangka tubuh yang disebabkan oleh kegiatan olah raga.


Cedera olah raga yang sering terjadi adalah:

  • Patah tulang karena tekanan
  • Shin splints
  • Tendinitis
  • Lutut pelari
  • Cedera urat lutut
  • Punggung altit angkat besi
  • Sikut petenis
  • Cedera kepala
  • Cedera kaki.

Pencegahan Cidera

  1. Menentukan kondisi kesehatan secara umum
  2. Mendeteksi keadaan postur tubuh yang mungkin dapat menyebabkan cedera
  3. Mendeteksi keadaan-keadaan yang membahayakan bila yang bersangkutan melakukan olah raga.
BACA JUGA:  Hubungan Antara Pekerjaan Dengan Carpal Tunnel Syndrom

Proses Penyembuhan
Hemostasis
– Terjadinya proses perdarahan
– Bekuan darah terjadi 6 – 8 jam
Inflamasi
– Terjadinya proses peradangan
– Terdapat tanda-tanda radang, yaitu ; bengkak, kemerahan, nyeri, panas lokal, terganggunya fungsi.
– Terjadi 2 kali 24 jam setelah cidera, cidera berat sampai 1 minggu.
Proliferasi
– Mulai terjadi proses penyembuhan
– Terjadi 7 – 21 hari
Remodelling
– Terjadinya proses pemulihan kembali
– Terjadi sampai 18 bulan.

Proses Penanganan pada cidera olah raga
Pemeriksaan
Anamnesis (tanya jawab dengan pasien), ditanyakan mula timbulnya cidera
Palpasi dan Inspeksi (diraba dan dilihat)
Pemeriksaan gerak dasar.
– Pemeriksaan gerak pasif
– Pemeriksaan gerak aktif
– Pemeriksaan gerak isometrik melawan tahanan
Diagnosis, menentukan daerah mana dan bagian apa yang mengalami cidera.
Perencanaan, menentukan pengobatan yang paling tepat untuk cidera yang dialami.
Pelaksanaan pengobatan
Evaluasi.
Secara prinsip seperti pula pada cidera yang lain maka upaya penyembuhan adalah kesempatan jaringan untuk sembuh baik sehingga tidak menimbulkan jaringan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu prinsip pengobatan pada kondisi akut mempunyai program yang sangat terkenal yaitu berikan RICE, yaitu ;
R: REST, jaringan yang terkena cidera harus diistirahatkan dalam kurun waktu tertentu agar mendapat kesempatan untuk sembuh
I: ICE, yaitu diberikannya pengobatan dengan es dengan tujuan untuk menahan vasodilatasi dan agar terjadi vasokonstriksi.
C: CROMPRESSION, yaitu pemberian tekanan yang rata dengan tujuan untuk mencegah pembengkakan yang berlebihan.
E: ELEVATION, yaitu menaikan anggota tubuh yang cidera agar dapat membantu pengembalian darah ke jantung.
Dan hindari HARM, yaitu
H: HEAT, pemberian panas justru akan meningkatkan perdarahan
A: ALCOHOL,akan meningkatkan pembengkakan
R: RUNNING, atau exercise terlalu dini akan memburuk cidera
M: MASSAGE, tidak boleh diberikan pada masa akut karena akan merusak jaringan.

BACA JUGA:  Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Cidera Akut