Prinsip Pembedahan
Sebelum penderita dilakukan tindakan operasi atau pembedahan perlu dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan yang lengkap untuk menegakkan diagnosis dan jenis operasi yang tepat.
Diagnosis dibuat berdasarkan atas :
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan radiology
- Pemeriksaan USG dan EKG
Adapun hal-hal yang perlu menjadi perhatian adalah :
- Keadaan mental penderita perlu diperhatikan
- Kondisi orang tua kurang tahan pada pendarahan dan pada pasca bedah mudah mendapat infeksi paru-paru
- Tindakan pembedahan yang dilakukan setelah segala persiapan dan memilih waktu yang tepat disebut “OPERASI ALEKTIF”.
- Tindakan operasi darurat harus dilakukan karena dapat membahayakan jiwa serta anak penderita disebut “OPERASI PALIMATIF”.
- Pembedahan percobaan dilakukan untuk menentukan diagnosis dengan jalan mengambil jaringan tubuh sedikit disebut “BIOPSI JARINGAN”.
Indikasi yang sering dilakukan untuk operasi pada obsgin adalah :
- Untuk keperluan diagnostik (biopsi, kerokan, laparaskopi, dll)
- Tindakan untuk mengangkat tumor ganas dan jinak
– Tumor jinak, mengangkat tumor yang ikut alat/organ tempat tumor
– Tumor ganas, mengangkat tumor harus disertai dengan jaringan sehat disekitarnya - Untuk mengorekis kelainan bawaan atau kelainan akibat partus, trauma atau radang agar alat genetalia dapat berfungsi normal.
Persiapan Pra Pembedahan
- Pemeriksaan teliti untuk diagnosis yang tepat jika ada penyakit lain sembuhkan dahulu agar resiko operasi kecil atau tidak ada.
- Operasi darurat, tidak dapat lengkap
- Operasi basa, pada malam hari diberi makanan lembek, sekurang-kurangnya 6 jam sebelumnya tidak boleh makan/minum. Berikan valium 5 atau 10 mg, klisma, premidikasi oleh petugas anaesthesi, kateter untuk mengosongkan kandung kencing.
- Pada operasi vagina, dibersihkan dengan air sabun, didesinfikasi dengan obat anti septik seperti batadin, daerah sekitar vulva, perut dan paha harus bersih dari silia atau bulu-bulu.