Peranan Indonesia Dalam Konferensi Asia Afrika


1. Latar Belakang Terbentuknya KAA

1. Berdasarkan letak Geografisnya, Negara-negara di benua Asia dan Afrika merupakan Negara bertetangga yang memiliki sifat-sifat sama berdasarkan lingkungannya.
2. Memiliki kedekatan atau rasa persaudaraan yang kuat karena dihubungkan oleh factor keturunan, agama, dan latar belakang sejarah.
3. Memiliki persamaan nasib sebagai bangsa yang pernah dijajah oleh bangsa Eropa
4. Menghadapi berbagai masalah pasca-kemerdekaan yang perlu diatasi secara bersama seperti masalah ekonomi, social, perndidikan, kebudayaan, dan pembangunan.


2. Tujuan KAA

1. Meningkatkan kerja sama, persahabatan, serta hubungan antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
2. Meningakatkan kerja sama dalam lapangan social, ekonomi, dan kebudayaan antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika
3. Memecahkan Persoalan penting bagi bangsa-bangsa Asia –Afrika secara bersama-sama , seperti menjamin kedaulatanserta melenyapkan diskriminasi ras dan penjajahan.
4. Memperbesar peranan Asia-Afrika dalam dunia global seperti sekarang dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia.

BACA JUGA:  Defenisi Pencemaran Bau dan Penyebabnya

2. Persiapan KAA

Konferensi Asia-Afrika diharapkan melahirkan suatu kekuatan baru guna mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapkan oleh bangsa-bangsa Asia Dan Afrika.

3. Pengaruh KAA

1. Berkurangnya ketegangan dan peperangan yang bersumber dari persengketaan masalah Taiwan antara RRC dengan Amerika Serikat
2. Mulai diikutinya politik bebas dan aktif yang dijalankan oleh Indonesia, India, Myanmar, dan Sri Lanka yang tidak bersedia masuk Blok Uni Soviet maupun Blok Amerika Serikat
3. Kembali bangkit dan sadarnya bangsa-bangsa Asia dan Afrika akan potensi yang dimilikinya
4. Diakuinya nilai-nilai Dasasila Bandung oleh Negara-negara maju karena terbukti memiliki kemampuan dalam meredakan ketegangan dunia
5. Menguatnya perjuangan bangsa-bangsa Asia dan Afrika dalam upaya mencapai kemerdekaanya, sehingga lebih banyak Negara-negara Asia dan Afrika yang mencapai kemerdekaan sesudah tahun 1955 jika dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika
6. Menguatnya semangat kerja sama dan persahabatan di kalangan Negara-negara dan bangsa-bangsa Asia-Afrika
7. Bangkitnya semangat kebebasan dan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa yang belum memperoleh kemerdekaan.
8. Menguatnya dukungan atas perjuangan untuk mengembalikan wilayah Irian Barat yang dikuasai oleh penjajah Belanda kepada Indonesia.
9. Mulai dilepaskannya daerah jajahan di Asia-Afrika yang dikuasai oleh Negara penjajah.
10. Mulai dihapuskannya praktik-paraktik politik diskriminasi ras oleh Negara-negara maju.