Stroke adalah keadaan di mana sel-sel otak mengalami kerusakan karena tidak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Sel-sel otak harus selalu mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup agar tetap hidup dan dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Oksigen dan nutrisi ini dibawa oleh darah yang mengalir di dalam pembuluh-pembuluh darah yang menuju sel-sel otak.
Salah satu komponen krusial dalam penanggulangan stroke adalah upaya terapi stroke fase akut. Paradigma lama memandang terapi stroke akut dengan cara pandang ?wait and see?, sehingga penderita yang mengalami serangan stroke dibawa ke rumah sakit hanya jika gejala stroke memberat.
Sampai saat ini, penderita stroke adalah penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan pada hampir semua pusat pelayanan rawat inap penderita saraf. Selain menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluargannya, stroke juga menjadi beban bagi pemerintah dan perusahan asuransi kesehatan. Selain itu, kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke juga dapat mengakibatkan hilangnya penghasilan penderita.
Dari berbagai fakta tersebut menunjukkan bahwa sampai saat ini, stroke masih merupakan masalah utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah krusial ini, diperlukan strategi penanggulangan stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rahabilitasi, dan promotif.
Menurut dr Saiful Islam SpS dari RSUD dr Soetomo Surabaya, dari berbagai studi klinik telah disimpulkan bahwa serangan stroke merupakan keadaan darurat yang harus segera ditangani, sebagaimana penanganan trauma berat atau infark miokard akut. Dengan demikian,?time is brain? merupakan cara pandang yang lebih tepat dalam terapi stroke fase akut.
Bukan hanya itu, terapi trombolitik pada penderita stroke iskemik akut, misalnya hanya dilakukan selang waktu tiga jam sejak terjadimnya serangan stroke.
Ada tujuh tahapan terapi stroke akut, tahapan tersebut meliputi: pengenalan gejala dan tanda-tanda stroke oleh penderita, keluarga atau orang di sekitar penderita, sistem komunikasi yang baik antara masyarakat dan rumah sakit dan fasilitas pengiriman penderita ke rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa pelayanan ambulans darurat merupakan komponen paling signifikan yang berhubungan dengan kecepatan penderita stroke tiba di rumah sakit.
Yang tidak kalah pentingnya adalah bagian triage dari instalasi rawat darurat, yang harus segera melakukan evaluasi penderita, termasuk pemeriksaan CT-scan kepala, penentuan diagnosis dan rencana penanganan, dan pengobatan umum termasuk tindakan bedah bila diperlukan.