Rehabilitasi Centrum (RC) pertama kali didirikan oleh Prof. DR. Soeharso di Solo yang dilatar belakangi oleh banyaknya para penyandang cacat akibat peran Dunia ke II yang tidak mendapat perlakuan yang semestinya sebagai bagian dari mahluk ciptaan Tuhan , Pelayanan yang diberikan pada saat itu berupa Limb Fitting dan Vocational Training.
Pada tahun 1954 dibukalah sebuah klinik Orthopedi untuk mengatasi peningkatan kebutuhan akan pelayanan medis terhadap kecacatan fisik yang dialami, Pada tahun 1956 dibukalah kursus masagge dan exercise selama 6 bulan yang diikuti oleh utusan dari Rumah Sakit dan Orang yang telah berpengalaman dalam bidan Keperawatan selama 2 tahun dan memiliki ijazah SMP. Pada tahun 1970 di Solo di dirikan Akademi Fisioterapi Murni Non. Keperawatan dan pada tahun 1984 Akfis Ujungpandang didirikan.
Harus diakui bahwa Fisioterapi Indonesia pada saat ini masih belum benar-benar pantas menjadi Fisioterapi sejati, selain kewenangan yang pada saat ini masih belum jelas juga persaratan pendidikannya. Secara Formal pelayanan Fisioterapi di Indonesia pada saat ini masih terpusat pada upaya penunjnag medis, Frakmentasi pelayanan masih dalam sebatas konsep atau idealisme. Pada saat ini proses Fisioterapi banyak yang tidak dijalankan sehingga fisioterapi hanya melaksanakan bagian kecil dari proses, tidak melaksanakan proses Fisioterapi (Pemeriksaan, Diagnosa, Rencana, pelaksanaan dan evaluasi) maka sebenarnya pendidikan D3 pun masih terlalu tinggi untuk melaksanakan hal tersebut, jikalau di luar Negeri penderita secara legal mulai boleh langsung ke klinik – klinik Fisioterapi dengan bebas tanpa resep dokter maka di Indonesia penderita yang sudah datang dari dokterpun masih harus melalui dokter rehabilitasi terlebih dahulu.