Range of Movement (ROM) Pada Sendi


Kata range (jarak) dapat digunakan dalam 2 pandangan. Pertama, range merupakan besarnya gerakan yang terjadi pada suatu sendi. Kedua, range merupakan besarnya otot memendek atau memanjang pada saat otot menghasilkan gerakan atau mengontrol gerakan.

Range of Movement (ROM) Pada Sendi


ROM merupakan kuantitas jarak gerakan ketika sendi digerakkan sampai penuh. Nama-nama gerakan merupakan nama-nama gerakan anatomical yang secara normal diaplikasikan dan metode pengukuran ROM dipublikasikan oleh American Orthopaedic Association.

Salah satu contoh pengukuran ROM adalah ROM abduksi shoulder adalah 90 derajat dan ROM adduksi shoulder 90 derajat.

Ketika otot berkontraksi dan menghasilkan gerakan  maka kerja otot tersebut melalui ROM tertentu. Ketika suatu otot berkontraksi akan menghasilkan gerakan  dengan full ROM. Gambaran full ROM dapat dipecah  ke dalam 3 bagian yaitu outer range, middle range dan inner range.

BACA JUGA:  Group Aksi Otot

Outer range dari kontraksi otot adalah kontraksi dari terulur penuh otot ke titik tengah dari full ROM. Inner range dari kontraksi otot adalah kontraksi dari titik tengah ROM ke kontraksi penuh  (memendek penuh).

Middle range dari kontraksi otot adalah  kontraksi yang menghasilkan suatu jarak antara titik tengah dari outer range dan titik tengah dari inner range. Middle range kontraksi merupakan kerja dari beberapa otot yang paling sering terjadi dalam menghasilkan gerakan.

BACA JUGA:  Pengantar Terapi Latihan

Inner range yang penuh lebih sulit dilakukan karena memerlukan kontraksi  dengan sejumlah motor unit yang lebih banyak  dan biasanya juga tarikan otot memiliki sudut  tarikan yang kurang baik  tetapi terhindar dari usaha memisahkan kedua permukaan sendi.

Outer range yang penuh juga sulit karena biasanya sudut tarikannya kurang baik dan terhindar dari usaha  menekan kedua permukaan sendi, ditambah pula otot mungkin mengalami inersia dan bekerja melawan berat lengan yang panjang atau berat.

BACA JUGA:  Jenis Serat Otot Rangka

Hal ini memungkinkan terjadi ketika beberapa otot bergerak dari full outer range ke full inner range, dengan posisi-posisi tibuh tertentu dimana gaya gravitasi dapat menahan gerakan ketika outer range dilakukan dan membantu gerakan ketika inner range dilakukan.

Ketika hal ini terjadi pada otot yang sama maka otot tersebut tidak akan bekerja pada seluruh ROM. Pada bagian akhir ROM (dibantu oleh gravitasi) akan dikontrol oleh otot antagonis  pada outer rangenya tetapi kerja otot terjadi secara isotonik memanjang.