Cara Mencegah Terjadinya Strain Ankle


Pencegahan cidera olahraga terbagi dalam tiga tahap, yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier.

1. Pencegahan Primer dapat berbentuk

  • Menentukan kondisi kesehatan secara umum
  • Mendeteksi keadaan postur tubuh yang mungkin dapat menyebabkan cidera.
  • Berlatih secara teratur, sistematis dan terprogram
  • Mematuhi peraturan permainan dan pertandingan
  • Melakukan pemanasan dan pendinginan
  • Memakai alat pelindung yang adekuat.

Untuk mendukung pencegahan primer diatas harus dilakukan:


a) Pemeriksaan sport medis yang mencakup:
Anamnesis
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan system musculoskeletal secara rinci dan sistematik, seperti pemeriksaan panjang otot, lingkaran otot, lingkup gerak, sendi, tebal lemak, berat badan dll.

b). Penukaran kapasitas fungsional untuk mengukur kemajuan hasil latihan:

  • Master test
  • Astrand test untuk mengukur VO2Max
  • Cycle ergometer
  • Laboraturium

c). Pengawasan cara hidup sehat atlet,yaitu menghindari:

  • Obat-obatan pemanasan
  • Penggunaan obat perangsang
  • Penggunaan alcohol, rokok, dll

d). Perbaikan gizi:
Cukup karbohidrat, protein, lemak mineral dan vitamin.

2. Pencegahan Sekunder
Pengenalan gejala awal cidera dan tindakan cepat dan tepat untuk menghindari cidera sekunder

BACA JUGA:  Cidera Pada Siku Pada Olahraga Hoki

a. Gejala dini pembebanan pada tendon otot biasanya adalah:

  • Nyeri pada pagi hari / bangun tidur
  • Kaku
  • Mudah lelah
  • Nyeri kontraksi pada otot bersangkutan
  • Nyeri regangan
  • Nyeri sentuh
  • Pengerasan otot
  • Pembengkakan ringan

b. Gejala latihan berlebihan:

  • Cepat lelah dan kekakuan pada otot
  • Keengganan untuk latihan dan bertanding
  • Nadi istirahat tinggi dan berdebar
  • Nafsu makan terganggu
  • Sulit tidur
  • Berat badan menurun
  • Pusing
  • Berkeringat
  • Mudah marah/ tersinggung
  • Tekanan darah naik

3. Pencegahan Tersier
Pencegahan cedera agar tidak berulang :

  • Penanganan cidera sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
  • Diagnosa yang tepat
  • Pengobatan yang spesifik mempercepat penyembuhan
  • Program rehabilitasi agar bagian yang cidera dapat berfungsi seperti semula dan atlet dapat kembali ke lapangan.

Selain itu pencegahan cedera dapat juga dilakukan dengan cara :

a. Pemanasan dan Pendinginan
Tujuan utama pemanasan adalah meningkatkan temperatur tubuh baik otot maupun tubuh secara keseluruhan dan untuk peregangan jaringan kolagen agar diperoleh fleksibilitas yang lebih besar. Ini akan mengurangi risiko robeknya otot maupun ligamen, serta membantu untuk mencegah nyeri otot. Pemanasan terdiri dari pemanasan general dan pemanasan spesifik. Permanasan general biasanya berupa jogging, berlari santai, latihan/exercise dan peregangan/stretching.; setelah itu perlu diikuti dengan pemanasan spesifik yaitu sesuai dengan jenis olahraga pemain. Pendinginan dapat dilakukan dengan jogging selama 30 detik sampai 1 menit, diikuti dengan jalan 3 sampai 5 menit.

BACA JUGA:  Efek Fisiologis dari Cold Terapi

b. Latihan (training)
Perlu dilakukan secara teratur, sistematis dan terprogram.
– Endurance training adalah latihan yangdilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot agar lebih efisien dan tidak cepat lelah.
– Strength training adalah latihan yang dilakukan dengan tujuan mempersiapkan pemain untuk melakukan usaha-usaha “eksplosif” (misal pada lempar lembing ).
– skill training bertujuan untuk meningkatkan katrampilan pemain dengan melakukan teknik berolahraga dari yang paling dasar sampai teknik yang paling tinggi.

BACA JUGA:  Definisi Fleksibilitas

c. Sehat jasmani dan rohani.
Kondisi sehat sangat diperlukan agar pemain dapat melakukan koordinasi gerakan dengan baik serta dengan konsentrasi yang penuh.

d. Mematuhi aturan pertandingan.
Pada body contact sports, kepatuhan pemain pada aturan pertandingan serta peran wasit yang jeli dan tegas dalam memimpin pertandingan sangatlah penting. Misal pada pertandingan bela diri.

e. Tidak memiliki kelainan anatomis maupun antropometri.
Kelainan anatomis misalnya tungkai X atau O, sedangkan kelainan antropometri misalnya tungkai yang tidak sama panjang. Menggunakan peralatan atau pelindung yang memadai.Misal sepatu olahraga yang sesuai atau memakai pelindung kepala atau tubuh pada jenis olahraga tertentu.

f. Melakukan 10 prinsip utama “conditioning”
yaitu pemanasan yang cukup, peningkatan kondisi secara bertahap, lama, intensitas, level kapasitas, kekuatan, motivasi, spesialisasi, relaksasi dan
rutinitas.