Kementerian Kesehatan Cina mengeluarkan perintah siaga nasional Sabtu (3/5) karena merebaknya virus maut yang telah merenggut jiwa 23 anak-anak di satu kota dengan cepat. Peningkatan kesiagaan dilakukan karena melonjaknya kasus penyakit yang disebabkan virus Enterovirus 71 atau EV-71, satu jenis penyakit kaki, mulut dan tangan. Fenomena ini tampaknya harus diantisipasi dengan cermat dan cepat oleh masyarakat khususnya pihak departemen kesehatan. Bukankah penyakit SARS dan flu burung juga diawali terjadinya di daratan Asia tersebut ? Tetapi justru selanjutnya di Indonesia penyakit yang berpotensi pandemi itu sering lebih sulit dikendalikan di Indonesia.
Bagi masyarakat Indonesia kejadian luar biasa tersebut sebenarnya mungkin merupakan hal yang biasa. Karena, infeksi kaki, tangan dan mulut adalah suatu yang sering terjadi di Indonesia. Yang menjadi tidak biasa adalah penyebabnya enterovirus 71, yang cukup mematikan. Dalam era globalisasi dimana tranportasi serta perpindahan penduduk antar negara yang demikian pesat bukan tidak mungkin penyakit yang sangat cepat penyebarannya itu nantinya berpotensi mengancam masyarakat Indonesia. Kejadian luar biasa yang ditemukan di bagian selatan Cina memicu kekhawatiran bahwa virus itu kemungkinan akan menyebar, karena bulan Juni dan Juli dianggap sebagai musim puncak penyakit ini
Dalam masyarakat infeksi virus tersebut sering disebut sebagai “Flu Singapura”. Dalam dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut ( KTM ). Penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae, Genus Enteroviru. Genus yang lain adalah Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus. Didalam Genus enterovirus terdiri dari Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus dan Enterovirus. Penyebab KTM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71.
Satu kelompok dengan infeksi KTM adalah vesicular stomatitis dengan eksantema (KTM)- Cox A 16, EV 71, vesikular faringitis (Herpangina) – EV 70 dan Acute Lymphonodular Pharyngitis – Cox A 10. Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. KTM adalah penyakit umum yang biasa terjadi pada kelompok masyarakat yang sangat padat dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun. Orang dewasa umumnya kebal terhadap enterovirus. Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu melalui droplet, pilek, air liur, tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tidak ada vektor tetapi ada pembawa penyakit seperti lalat dan kecoa. Penyakit KTM ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena KTM lagi oleh virus strain Enterovirus lainnya. Penyakit tangan, kaki dan mulut adalah penyakit umum dan penyebarannya dapat terjadi di antara kelompok anak, misalnya di sekolah atau di tempat penitipan anak. Penyakit tangan, kaki dan mulut biasanya tersebar melalui hubungan sesama manusia. Virus ini tersebar dari kotoran seorang yang terkena ke mulut orang lain lewat tangan tercemar, tapi bisa juga disebarkan lewat lendir mulut atau sistem pernapasan dan sentuhan langsung dengan cairan di dalam lepuhnya. Sesudah berhubungan dengan orang yang terkena, biasanya makan waktu di antara 3-5 hari baru lepuhnya timbul. Selama masih ada cairannya, lepuh ini bisa menulari. Virus ini bisa berminggu-minggu berada di dalam kotoran.