Khasiat Daun Sambiloto dalam Mengobati Berbagai Penyakit


Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Terna semusim, tinggi 50 – 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 – 8 cm, lebar 1 – 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang. II. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 1 m – 700 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 2.000 mm – 3.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan – 7 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan – 7 bulan · Suhu udara : 250 C – 320 C · Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang b. Tanah · Tekstur : berpasir · Drainase : baik · Kedalaman air tanah : 200 cm – 300 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : di atas 25 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 5,5 – 6,5 · Kesuburan : sedang – tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm b. Persiapan bibit · Biji disemaikan dalam kantong plastik. c. Penanaman · Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m.

BACA JUGA:  Pengobatan Herbal Sambiloto

INDIKASI :


Herba sambiloto ini berkhasiat untuk mengatasi:

– hepatitis, infeksi saluran empedu,

– disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis),

abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran napas

(bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga

tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,

– demam, malaria,

– kencing nanah (gonore),

– kencing manis (DM),

– TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas (asma),

– darah tinggi (hipertensi),

BACA JUGA:  Pengobatan Herbal Mengkudu

– kusta (morbus hansen = lepra),

– leptospirosis,

– keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,

– kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa)

dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.

CARA PEMAKAIAN :

Herba kering sebanyak 10 – 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum atau 3 – 4 kali sehari, 4 – 6 tablet. Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.