Perawatan Luka Bakar Di Tempat Kejadian


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanFase Darurat/ Resusitasi Perawatan Luka Bakar

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, patofisiologi dan penatalaksanaan luka bakar dapat dibagi menjadi tiga fase. Meskipun terdapat prioritas bagi setiap fase, namun harus diingat bahwa semua fase ini saling overlap sehingga penilaian dan penatalaksanaan masalah serta komplikasi yang spesifik tidak terbatas pada masing-masing fase tetapi harus dilaksanakan di seluruh proses perawatan luka bakar.

 

Perawatan di Tempat Kejadian


Prioritas pertama dalam perawatan di tempat kejadian bagi seorang korban luka bakar adalah mencegah agar orang yang menyelamatkan korban tidak turut mengalami luka bakar.

Jika diperlukan, bantuan pemadam kebakaran dan pelayanan medis darurat harus diminta pada kesempatan pertama.

BACA JUGA:  Cara Menurunkan Kadar Kolesterol

Mematikan api.

Kalau pakaian turut terbakar, api dapat dimatikan jika korban menjatuhkan dan menggulingkan tubuhnya di lantai atau tanah (“drop and roll”); segala sesuatu yang ada untuk mengurangi nyala api, seperti selimut, permadani atau jas, dapat digunakan.

Berdiri diam dan memaksa korban untuk menghirup nyala api serta asap, dan berlari akan memperbesar nyala api tersebut. Jika sumber luka bakarnya adalah arus listrik, sumber listrik harus dipadamkan.

BACA JUGA:  Implikasi Keperawatan Penderita AIDS

Mendinginkan luka bakar.

Sesudah api dipadamkan, daerah yang terbakar dan pakaian yang menempel pada daerah tersebut di basahi dengan air yang sejuk untuk mendinginkannya dan menghambat proses perjalanan luka bakar.

Setela proses ini dihambat, kompres dingin merupakan pertolongan pertama yang peling tepat. Merendam luka bakar dengan sering dalam air yang sejuk atau menggunakan kompres handuk yang dingin akan mengurangi rasa sakit dengan segera dan membatasi edema serta kerusakan jaringan setempat.

BACA JUGA:  Fase Rehabilitasi Pada Perawatan Luka Bakar

Namun demikian, kita tidak boleh sekali-kali mengompres luka bakar selama lebih dari beberapa menit dengan air es atau dengan kasa yang direndam dalam air es, karena tindakan ini dapat memperparah kerusakan jaringan dan menimbulkan hipotemia pada pasien dengan luka bakar yang luas.