Diagnosis dan Sasaran Perawatan Luka Bakar Fase Akut


Perawatan Luka Bakar Fase AkutDiagnosis Keperawatan

Berdasarkan data-data hasil pengkajian, diagnosis keperawatan dalam fase akut keperawatan luka bakar dapat mencakup keadaan berikut ini:

 

a. Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan pemulihan kembali integritas kapiler dan perpindahan cairan dari ruang interstisial ke dalam intravaskuler.


b. Risiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan hilangnya barier kulit dan terganggunya respons imun.

c. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan luka bakar terbuka.

d. Nyeri yang berhubungan dengan saraf yang terbuka, kesembuhan luka dan penanganan luka bakar.

e. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan edema luka bakar, rasa nyeri dan kontraktur persendian.

BACA JUGA:  Pendidikan Pasien dan Pertimbangan Perawatan Rumah Pasien Rematik

f. Koping yang tidak efektif yang berhubungan dengan perasaan tacit serta ansietas, berduka dan ketergantungan pada petugas kesehatan.

g. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan luka bakar.

h. Kurang pengetahuan tentang proses penanganan luka bakar.

Komplikasi Potensial

Berdasarkan data-data pengkajian, komplikasi berpotensial dalam fase akut keperawatan luka bakar dapat mencakup keadaan berikut ini:

a. Gagal jantung kongestif dan edema pulmoner

BACA JUGA:  Rencana Diet Dalam Sehari untuk Turunkan Berat Badan

b. Sepsis

c. Gagal napas akut

d. Adult respiratory distress syndrome

e. Kerusakan visceral (luka bakar listrik)

Perencanaan dan Implementasi

Sasaran.

Tujuan utama bagi pasien dapat mencakup pemulihan keseimbangan cairan yang normal; tidak adanya infeksi; tercapainya status anabolic dan berat badan yang normal; membaiknya integritas kulit; pengurangan rasa nyeri serta ketidak nyamanan; mobilitas fisik yang optimal; kemampuan koping pasien serta keluarga yang adekuat; pengetahuan pasien serta keluarga yang adekuat tentang penanganan luka bakar; dan tidak adanya komplikasi. Pencapaian semua tujuan ini memerlukan pendekatan kolaboratif antar disiplin dalam penatalaksanaan pasien.