Gastrointestinal
Manifestasi Gastrointestinal penyakit AIDS mencakup hilangnya selera makan, mual, vomitus, kandidiasis oral serta esophagus, dan diare kronis.
Diare merupakan masalah 50% hingga 90% dari keseluruhan pasien AIDS. Pada sebagian kasus, gejala gastrointestinal dapat berhubungan dengan efek langsung HIV pada sel-sel yang melapisi intestinum.
Sebagian mikroorganisme pathogen enteral yang paling sering ditemukan dan teridentifikasi dalam pemeriksaan kultur feses atau biopsy intestinum adalah Cryptosporidium muris, Salmonella, CMV, Clostridium difficile dan M. avium-intracellulare.
Bagi pasien AIDS, diare dapat membawa akibat yang serius sehubungan dengan terjadinya penurunan berat badan yang nyata (lebih dari 10% berat badan), gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, ekskoriasi kulit perianal, kelemahan dan ketidak mampuan untuk melaksanakan kegiatan yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kandidiasis oral, suatu infeksi jamur, hampir terdapat secara universal pada semua penderita AIDS serta keadaan yang berhubungan dengan AIDS.
Infeksi ini umumnya mendahului infeksi serius lainnya. Kandidiasis oral ditandai oleh bercak-bercak putih seperti krim dalam rongga mulut. Kalau tidak diobati, kandidiasis oral akan berlanjut dengan mengenai esophagus dan lambung.
Tanda-tanda dan gejala yang menyertai mencakup keluhan menelan yang sulit serta nyeri dan rasa sakit dibalik sternum (nyeri retrosternal).
Sebagian pasien juga menderita lesi oral yang mengalami ulserasi dan menjadi rentan terutama terhadap penyebaran kandidiasis ke system tubuh yang lain.