Memberikan Perawatan yang Mendukung untuk Pasien Infeksi HIV


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanPasien yang menjadi lemah dan memiliki keadaan umum yang menurun sebagai akibat dari sakit kronik yang berkaitan dengan infeksi HIV memerlukan banyak macam perawatan suportif.

Dukungan nutrisi mungkin merupakan tindakan sederhana seperti membantu pasien dalam mendapatkan atau  mempersiapkan makanannya.

 

Untuk pasien dengan gangguan nutrisi yang lanjut karena penurunan asupan makanan, sindrom pelisutan atau mal absorbs saluran cerna yang berkaitan dengan diare, mungkin diperlukan pemberian makan lewat pembuluh darah seperti nutrisi parenteral total.


BACA JUGA:  Petunjuk Umum Keperawatan Pasien Sensitif Alergi

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang terjadi akibat mual, vomitus dan diare hebat kerapkali memerlukan terapi pengganti yang berupa infuse cairan serta elektrolit.

Lesi pada kulit yang berkaitan dengan sarcoma Kaposi, ekskoriasi kulit perianal dan imobilitas ditangani dengan perawatan kulit yang seksama dan rajin; perawatan ini mencakup tindakan membalikkan tubuh pasien secara teratur, membersihkan dan mengoleskan salep obat serta menutup lesi dengan kasa steril.

BACA JUGA:  Penularan Penyakit Batuk Rejan dan Cara Antisipasinya

Gejala paru seperti dispnea dan napas pendek mungkin berhubungan dengan infeksi, Sarcoma Kaposi serta keadaan mudah letih. Pasien-pasien ini mungkin memerlukan terapi oksigen, pelatihan relaksasi dan teknik-teknik menghemat tenaga.

Pasien dengan gangguan fungsi pernafasan yang berat dapat membutuhkan tindakan ventilasi mekanis. Rasa nyeri yang menyertai lesi kulit, kram perut, neuropati perifer atau Sarcoma Kaposi dapat diatasi dengan preparat analgetik yang diberikan secara teratur selama 24 jam.

BACA JUGA:  Waspadai Penyakit Talasemia Pada Anak

Teknik relaksasi dan guided imagery (terapi psikologi dengan cara imajinasi yang terarah) dapat membantu menguurangi rasa nyeri dan kecemasan pada sebagian pasien.