Bagaimana Jalur Penularan HIV


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanJalur penularan infeksi HIV serupa dengan infeksi hepatitis B. pada Homoseksual pria, anal intercourse atau anal manipulation akan meningkatkan kemungkinan trauma pada mukosa rectum dan selanjutnya memperbesar peluang untuk terkena virus HIV lewat secret tubuh.

Peningkatan frekuensi praktik dan hubungan seksual ini dengan partner yang bergantian juga turut menyebarkan penyakit ini. Hubungan heteroseksual dengan orang yang menderita infeksi HIV juga merupakan bentuk penularan yang terus tumbuh secara bermakna.

 
BACA JUGA:  Pendidikan dan Pertimbangan Gerontologi Pasien HIV

Penularan melalui pemakai obat bius intervena terjadi lewat kontak langsung darah dengan jarum dan semprit yang terkontaminasi.


Meskipun jumlah darah dalam semprit relatih kecil, efek kumulatif pemakaian bersama peralatan suntik yang sudah terkontaminasi tersebut akan meningkatkan resiko penularan.

Darah dan produk darah, yang mencakup transfuse yang diberikan pada penderita hemophilia, dapat menularkan HIV kepada resipen.

Namun demikian, resiko yang berkaitan dengan transfuse kini sudah banyak berkurang sebagai hasil dari pemeriksaan serologi yang secara sukarela diminta sendiri, pemrosesan konsentrat factor pembekuan dengan pemanasan, dan cara-cara inaktivasi virus yang semakin efektif.

BACA JUGA:  Pemantauan dan Penatalaksanaan Komplikasi Potensial Akibat Obat Rematik

Insiden penyakit AIDS pada petugas kesehatan yang terpajan HIV lewat cedera tertusuk jarum suntik diperkirakan kurang dari 1%. Penelitian berskala besar terhadap para petugas kesehatan yang terpajan kini sedang dilaksanakan oleh CDC dan kelompok-kelompok lainnya. Virus HIV dapat pula ditularkan in utero dari ibu kepada bayinya dan kemudian melalui air susu ibu.