Pasien dinilai untuk menentukan kualitas dan kuantitas rasa nyeri yang berkaitan dengan terganggunya integritas kulit perianal, lesi sarcoma Kaposi dan neuropati perifer.
Disamping itu, efek nyeri pada fungsi eliminasi, nutrisi, tidur, afek dan komunikasi harus digali bersama factor – factor yang menyebabkan eksaserbasi serta meringankan.
Tindakan membersihkan daerah perianal seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dapat meningkatkan rasa nyaman. Preparat anestesi topical atau salep dapat diresepkan.
Bantal yang lunak atau bantal busa (foam pads) dapat digunakan untuk meningkatkan kenyamanan pada saat duduk. Kepada pasien diminta untuk menghindari jenis makanan yang dapat mengiritasi usus.
Preparat anti pasmodik dan anti diare dapat diresepkan untuk mengurangi gangguan rasa nyaman serta frekuensi defekasi. Jika diperlukan dapat pula diresepkan preparat analgetik sistemik.
Nyeri akibat sarcoma Kaposi kerapkali dikeluhkan sebagai rasa berat dan tekanan yang menusuk-nusuk jika terdapat limfedema. Penanganan nyeri dapat mencakup penggunaan preparat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan opioid di samping pendekatan nonfarmakologis seperti teknik relaksasi.
Kalau preparat NSAID akan diberikan pada pasien yang mendapat zidovidum, keadaan hepar dan hematologis harus dipantau. Pasien dengan rasa nyeri yang berhubungan dengan neuropati perifer sering menjelaskan keluhannya tersebut dengan istilah rasa terbakar, baal dan kesemutan.
Penatalaksanaan nyeri dapat mencakup pemberian preparat opioid, antidepresan trisiklik dan stoking elastic untuk menyamakan tekanan.
Antidepresan trisiklik ternyata bermanfaat untuk mengendalikan gejala nyeri neuropati. Preparat ini juga menguatkan kerja opioid dan dapat digunakan untuk meringankan rasa nyeri tanpa menaikkan takaran opioid.