Koping terhadap kesedihan
Perawat dapat membantu pasien untuk mengutarakan dengan kata-kata bagaimana perasaannya dan menggali serta mengenali sumber-sumber yang bisa memberikan dukungan dan mekanisme untuk mengatasi persoalan ini, khususnya ketika pasien merasa susah untuk menghadapi kehilangan yang diantisipasinya.
Pasien didorong untuk mempertahankan kontak dengan keluarga serta sahabatnya dan memanfaatkan kelompok-kelompok pendukung AIDS local maupun nasional serta saluran telepon hotline.
Jika semua ini bisa dilaksanakan, masalah kehilangan akan dapat diidentifikasi dan diatasi. Interaksi dengan keluarga, sahabat atau teman sekerja dan dukungan dari mereka harus terus didorong. Pasien juga dianjurkan agar sedapat mungkin meneruskan kegiatan yang biasa mereka lakukan.
Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah
Kepada pasien, keluarga dan sahabatnya diberi tahu mengenai cara-cara penularan penyakit AIDS. Semua ketakutan dan kesalahpahaman harus dibicarakan dengan seksama.
Disamping itu, perawat harus membicarakan tindakan penjagaan yang diperlukan untuk mencegah penularan virus HIV, termasuk penggunaan kondom selama melakukan hubungan seks vaginal maupun anal; penghindaran kontak oral dengan penis, vagina atau rectum; penghindaran perbuatan seksual yang dapat mencederai dinding rectum, vagina atau penis; dan penghindaran kontak seksual dengan lebih dari satu pasangan atau dengan orang yang diketahui menderita infeksi HIV, yang menggunakan obat bius IV secara illegal serta pasangan seksual dari orang yang menggunakan obat IV tersebut.
Pasien dengan HIV positif atau pasien yang memakai obat bius IV dan yang tidak mau menghentikan kebiasaan tersebut dilarang untuk mendonorkan darahnya. Kepada pemakai obat bius IV yang tidak mau menghentikan penggunaan obat tersebut disarankan agar dengan orang lain tidak menggunakan alat suntik yang sama.
Banyak penderita AIDS dapat kembali kedalam masyarakat dan kembali pada kegiatan sehari-hari yang lazim dilakukannya. Sebagian lain yang kembali kerumah tidak mampu mempertahankan tingkat ketidakketergantungan yang ada.
Keluarga atau orang yang merawatnya mungkin memerlukan pertolongan dalam memberikan perawatan suportif. Mereka harus memperoleh petunjuk tentang cara-cara mencegah penularan penyakit tersebut.
Mereka yang membutuhkan informasi mengenai tehnik mencuci tangan yang benar dan cara-cara yang aman dalam menangani barang-barang yang terkena cairan tubuh pasien.
Perawat pasien dirumah harus mendapatkan pelajaran tentang cara memberikan obat, termasuk obat-obat yang diberikan IV. Pedoman mengenai infeksi, perawatan tindak lanjut, diet, istrahat dan aktifitas juga diperlukan. Pasien maupun orang yang merawatnya membutuhkan dukungan dan arahandalam menghadapi penyakit AIDS.
Perawat komunitas (perawat puskesmas), home care dan perawar hospice berada dalam posisi yang paling tepat untuk memberikan dukungan dan pedoman yang sering diperlukan dilingkungan rumah.
Sementara biaya rumah sakit terus membesar dan jaminan yang diberikan oleh perusahaan asuransi terus menurun, kompleksitas perawatan rumah terus meningkat.
Perawat puskesmas dan home care merupakan kunci dalam pemberian antibiotic parenteral, kemoterapi serta terapi nutrisi di rumah.
Disamping itu, perawatan luka yang rumit atau perawatan respiratorius kerapkali perlu dilaksanakan dirumah. Pasien dan keluarganya jarang dapat menemukan orang yang terampil dalam pelaksanaan perawatan ini tanpa bantuan perawat professional.
Perawat hospice kini semakin banyak dipanggil untuk memberikan dukungan fisik maupun emosional kepada pasien dan keluarganya ketika pasien AIDS tersebut memasuki stadium terminal.
Dukungan ini akan memberikan arti yang khusus tatkala pasien mulai kehilangan sahabat dan anggota keluarganya yang merasa takut akan penyakit tersebut serta merasa gusar dengan cara hidup mereka.
Perawat dapat pula merujukkan pasien pada program-program komunitas yang mungkin terdapat dikota-kota besar dan kecil. Program ini menawarkan kepada pasien, keluarga dan sahabatnya, berbagai ragam pelayanan, termasuk bantuan dalam melaksanakan pekerjaan membersihkan rumah, memelihara kerapian pasien serta mempersiapkan makanannya; bantuan dalam menyediakan transportasi dan pergi berbelanja; terapi individual dan kelompok; dukungan bagi perawat penderita AIDS; jaringan telepon bagi mereka yang tidak bisa meninggalkan rumah; dan bantuan hokum serta financial. Semua pelayanan secara tipikal disediakan oleh para relawan yang professional maupun nonprofessional.