Manifestasi Klinis Artritis Reumatoid


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanManifestasi Klinis Artritis Reumatoid sangat bervariasi dan biasanya mencerminkan stadium serta beratnya penyakit. Rasa nyeri, pembengkakan, panas, eritema dan gangguang fungsi pada sendi merupakan gambaran klinis yang klasik untuk Artritis Reumatoid.

Palpasi sendi akan mengungkapkan jaringan yang lunak seperti spons atau busa. Cairan dapat diaspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi.

 

Pola yang khas pada kelainan sendi ini dimulai dengan sendi-sendi kecil pada tangan, pergelangan tangan dan kaki. Dengan semakin berlanjutnya penyakit, sendi lutut, bahu, pinggul, siku, pergelanggan kaki, vertebra servikalis dan sendi temporomandibuler turut terkena.


Awitan gejala biasanya akut; gejala biasanya bilateral dan simetris. Di samping nyeri dan pembengkakan pada sendi, tanda klasik artritis reumatoid yang lain adalah kekakuan sendi, khususnya pada pagi hari yang berlangsung lebih dari 30 menit.

BACA JUGA:  Aplikasi Teori Orem dalam Keperawatan

Keterbatasan fungsi sendi dapat terjadi sekalipun dalam stadium penyakit yang dini sebelum terjadi perubahan tulang dan ketika terdapat reaksi inflamasi yang akut pada sendi-sendi tersebut.

Persendian yang teraba panas, membengkak serta nyeri tidak mudah digerakkan, dan pasien cenderung menjaga atau melindungi sendi tersebut dengan imobilisasi. Imobilisasi dalam waktu yang lama dapat menimbulkan kontraktur sehingga terjadi deformitas jaringan lunak.

Deformitas tangan dan kaki sering dijumpai pada Artritis Reumatoid. Deformitas dapat disebabkan oleh ketidak sejajaran sendi (misalignment) yang terjadi akibat pembengkakan, destruksi sendi yang progresif atau subluksasio (dislokasi parsial) yang terjadi ketika sebuah tulang tergeser terhadap lainnya dan menghilangkan rongga sendi.

BACA JUGA:  Tes Laboratorium dan Antibody HIV

Artritis Reumatoid merupakan penyakit sistemik dengan gejala ekstra-artikuler yang multipel. Gejala yang paling sering ditemukan adalah demam, penurnunan berat badan, keadaan mudah lelah, anemia, pembesaran kelenjar limfe dan fenomena Raynaud (vasospasme yang ditimbulkan oleh cuaca dingin dan stres sehingga jari-jari menjadi pucat atau sianosis).

Nodul Reumatoid dapat ditemukan pada pasien dengan penyakit Artritis Reumatoid lanjut; nodul tersebut terdapat pada 20% hingga 25% pasien.

BACA JUGA:  Penatalaksanaan dan Pertimbangan Keperawatan Bagi Artritis Reumatoid

Nodul Reumatoid biasanya tidak nyeri tekan dan bisa digerakkan dalam jaringan subkutan; biasanya nodul ini terdapat pada daerah tonjolan tulang seperti daerah siku, memiliki ukuran yang bervariasi dan dapat menghilang spontan.

Nodul hanya terjadi pada orang yang memiliki faktor Reumatoid. Kerapkali Nodul Reumatoid menyertai penyakit dengan perjalanan yang progresif cepat dan bersifat destruktif.

Gejala ekstra-artikuler lainnya mencakup artritis, neuropati, skleritis, perikarditis, splenomegali dan sindrom Sjogren (mata serta membran mukosa yang kering).