Pendidikan Pasien dan Perawatan Di Rumah Pasien Face Lift


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanPasien diminta untuk beristirahat dalam suasana yang tenang selama 12 hari pertama pascabedah sebelum kasa pembalut dilepas.

Bagian kepala tempat tidur ditinggikan dan gerakan fleksi leher harus dilarang untuk menghindari gangguan pada sirkulasi darah serta garis jahitan.

 

Pasien mungkin merasa kencang pada muka dan lehernya sebagai akibat dari tekanan yang ditimbulkan oleh otot. Fasial serta kulit yang baru saja di kencangkan.


Preparat analgetik dapat diberikan untuk mengurangi gangguan rasa nyaman. Diet cair diberikan lewat sedotan, dan diet lunak diperbolehkan jika gerakan mengunyah tidak terlalu menimbulkan gangguan rasa nyaman.

BACA JUGA:  Banyak Macam Gangguan Gizi

Ketika kasa pembalut dilepas, kulit dibersihkan dengan hati-hati untuk menghilangkan krusta serta rembesan cairan, dan kemudian dioleskan salep topikal sesuai dengan resep dokter.

Setiap rambut yang kusut karena cairan drainase dapat disisir dengan merendamnya dahulu dalam air hangat dan memakai sisir yang giginya jarang.

Pasien dianjurkan untuk tidak mengangkat kepala atau menekuk leher selama 7 hingga 10 hari karena aktivitas ini dapat meningkatkan edema dan memicu pendarahan.

BACA JUGA:  4 Tingkatan Keperawatan Keluarga

Memulai kembali aktivitas dilakukan secara bertahap. Setelah semua jahitan diangkat, rambut di keramas dan dikeringkan dengan hair blower yang meniupkan udara hangat, jangan menggunakan tiupan udara panas untuk mencegah agar telinga tidak sampai terbakar sehingga terjadi patirasa selama beberapa saat.

Pasien harus menyadari bahwa face lift tidak akan menghentikan proses penuaan dan dengan semakin bertambahnya usia, jaringan tersebut akan kembali melorot. Sebagian pasien harus menjalani dua kali atau lebih operasi pengencangan muka.

Nyeri yang mendadak menunjukkan bahwa darah berkumpul di bawah flap kulit dan harus segera dilaporkan kepada dokter bedahnya.

BACA JUGA:  Keperawatan Maternitas

Komplikasinya mencakup pengelupasan kulit, deformitas muka serta leher, dan paralisis parsial wajah. Merokok merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya pengelupasan kulit pada sebagian pasien.