Reaksi terhadap pemberian gama globulin intramuskuler mencakup keluhan nyeri lipat paha, gejala menggigil dan perasaan berat pada dada. Reaksi tersebut akan berakhir dengan sedikit kenaikan suhu tubuh.
Lebih lanjut, hipertensi dapat terjadi pada reaksi yang berat. Reaksi terhadap pemberian gama globulin intrevena umumnya tidak begitu berat dan dapat dikendalikan dengan mengurangi kecepatan infus.
Pasien dengan kadar gama globulin yang rendah akan memperlihatkan reaksi yang lebih berat dibandingkan pasien yang kadarnya normal (sebagai contoh, pasien yang mendapatkan Gama Globulin untuk trombositopenia atau penyakit Kawasaki)
Reaksi dapat dicegah atau dikurangi dengan aspirin sebelum pemberian infuse atau dengan suntikan antihistamin IV seperti difenhidramin (Benadril) sebelum infuse diberikan. Pada sebagian kasus, pasien memperoleh prednisone untuk menghindari reaksi, tetapi cara ini biasanya tidak diperlukan.
Pada kasus-kasus yang lebih jarang dijumpai dapat terjadi reaksi anafilaktik setelah pemberian gama globulin atau whole plasma. Pasien dengan defisiensi IgA mempunyai antibody IgE terhadap IgA dan memerlukan pemberian plasma atau terapi pengganti immunoglobulin dari orang lain yang juga dengan defisiensi IgA.
Karena semua preparat gama globulin IV mengandung IgA, preparat ini membawa resiko terjadinya reaksi anafilaktik pada pasien-pasien dengan antibody IgE anti IgA.
Pertimbangan khusus keperawatan
Penatalaksanaan keperawatan mencakup pengkajian terhadap pemahaman pasien tentang terapi dan reaksi merugikan yang mungkin saja terjadi.
Pasien memerlukan informasi mengenai manfaat dan hasil akhir terapi yang diharapkan, efek samping yang merugikan yang bisa saja terjadi, dan penatalaksanaan penyakitnya tersebut.
Pasien yang dapat memberikan infuse sendiri di rumah memerlukan petunjuk tentang teknik sterilisasi, takaran obat, kecepatan pemberian obat, dan pengenalan serta penanganan reaksi yang merugikan. Rujukan kepada perawat home care dan perawat yang akan memberikan terapi infuse mungkin diperlukan.
Berat badan pasien harus ditimbang dahulu sebelum terapi diberikan dan tanda-tanda vital dicatat sebelum, selama serta sesudah terapi.
Kemudian perawat dapat memberikan aspirin atau antihistaminika yang diresepkan sebagai profilaksis pratindakan. Selanjutnya perawat memasang infuse serta memantau pemberian infuse gama globulin tersebut dan melakukan pengkajian terhadap berbagai reaksi yang merugikan, termasuk syok anafilaktik.