Pemasangan Kontrasepsi Vasektomi dan Tubektomi


Pemasangan Kontrasepsi Vasektomi dan TubektomiSebelum anda jauh melangkah pertama anda harus tahu apa itu Vasektomi dan Tubektomi Vasektomi: menutup saluran sperma yang menyalurkan sperma dari pusat produksinya di testis. Tubektomi: menutup saluran tuba palopii, sehingga tidak perlu memakai alat kontrasepsi serta dapat menghambat penyakit kebidanan/kandungan.

Bagi mereka pasangan yang telah menikah dan berniat tidak menambah anak sudah sama-sama diketahui dapat melakukan pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi, hal ini tentunya harus merupakan sebuah kesepakatan bersama antara suami dan istri. Dari sekian banyak jenis alat kontrasepsi terdapat dua golongan berdasarkan masa kerjanya yaitu yang bersifat sementara artinya alat kontrasepsi tersebut akan mencegah terjadinya kehamilan dalam waktu tertentu mulai dari satu bulan hingga lima tahun, dan alat kontrasepsi yang bersifat permanen yaitu vasektomi dan tubektomi.

 
BACA JUGA:  Pemeriksaan Biopsi dan Darah serta Implikasi Diagnosis Penyakit Rematik

Masyarakat sudah banyak mengenal alat kontrasepsi yang digunakan untuk ber-KB. Dari yang harganya murah dan bersahabat dengan kantong hingga yang mencapai jutaan karena harus dipasang oleh tenaga yang terlatih dan memiliki masa kerja yang panjang. Namun ada cara kontrasepsi yang belum terlalu popular dibandingkan alat kontrasepsi yang lain. Yaitu vasektomi dan tubektomi. Hal ini karena pemahaman masyarakat yang kurang dan ketakutan yang mendalam akan cara kontrasepsi ini.


Vasektomi dilakukan dengan cara memotong vas deferense (saluran sperma), pemotongan tersebut kurang lebih 0,5 cm melalui operasi singkat selama kurang lebih 10 menit. Vasektomi diperuntukkan bagi pria yang telah mantap untuk tidak memiliki anak lagi. Karena setelah melakukan vasektomi maka tidak akan bisa ejakulasi lagi.

BACA JUGA:  Haruskah Orangtua Khawatir Jika Anak Punya Teman Imajinasi?

Apabila ingin memiliki anak kembali, bisa dilakukan penyambungan kembali (rekanalisasi) dengan microsurgery, akan tetapi hasilnya tidak akan 100% sama dengan kondisi semula. Semakin lama vasektomi, maka ketika direkanalisasi, kemampuan untuk mempunyai anak pun akan menurun. Jadi ketika akan memilih vasektomi sebagai alat kontrasepsi, hendaknya telah mantap hatinya. Walaupun telah divasektomi, pria tidak akan kehilangan gairah seksual.

Bagi wanita, cara kontrasepsi yang permanen adalah tubektomi. Hal ini sama halnya dengan vasektomi. Hendaknya sudah mantap hatinya jika memilih cara ini. Cara kerja dari kontrasepsi ini adalah dengan memotong kedua saluran tuba falopi yang menghubungkan ovarium dan uterus. Kemudian ujung-ujungnya ditutup dengan cincin atau dibakar (kauter). Jika tidak menginginkan dipotong, dapat dengan mengikat atau menjepit saluran tuba falopi (tubal ring/tubal clip). Dengan demikian sel telur yang diproduksi tidak dapat bertemu dengan sperma. Karena pada kondisi normal, sel telur yang telah matang akan berada pada tuba falopi dimana panjang tuba falopi kurang lebih 10 cm. Menunggu sperma untuk dibuahi. Jika berhasil dibuahi, embrio akan menuju ke uterus dan melekat di sana.

BACA JUGA:  Keperawatan Pada Pasien TB Paru Dengan Atelektasis

Jadi kesamaan dari vasektomi dan tubektomi adalah memutus saluran agar sperma dan sel telur tidak dapat bertemu sehingga tidak dapat terjadi pembuahan. Sama-sama bersifat hampir tidak dapat dibatalkan (reversal), jika ingin dibatalkan bisa dengan operasi namun hasilnya tidak akan sama seperti semula.