Cara Merawat dan Mendiaknosa Pasien Rhinitis Alergi


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanPasien rhinitis alergik

Pemeriksaan dan anamnesis riwayat pasien mengungkapkan gejala bersin-bersin yang kerapkali bersifat serangan mendadak dengan ingus yang encer serta berair, mata serta hidung yang terasa gatal, lakrimasi dan  kadang-kadang sakit kepala.

 

Riwayat keperawatan mencakup riwayat alergik pada diri pasien atau anggota keluarganya. Pemeriksaan alergik akan menemukan sifat antigen, perubahan gejala menurut musim dan riwayat penggunaan obat.


Perawat harus pula mengumpulkan data-data subjektif mengenai apa yang dirasakan pasien sesaat sebelum gejalanya muncul dengan jelas, seperti peristiwa pruritus, masalah pernapasan dan rasa kesemutan.

BACA JUGA:  Mengenal Alergi dan Hipersensitivitas

Disamping semua gejala ini, keluhan suara parau, mengi, biduran, ruam, eritema dan edema harus diperhatikan. Setiap hubungan antara masalah emosional atau stress dan terpicunya gejala alergik harus dikaji.

Diagnosis

Berdasarkana data-data yang dikumpulkan dari hasil anamnesis riwayat sakit dan pemeriksaan jasmani, diagnosis keperawatan yang utama bagi pasien mencakup:

  1. Pola pernapasan tidak efektif yang berhubungan dengan reaksi alergik
  2. Kurang pengetahuan tentang alergi dan modifikasi gaya hidup serta praktik perawatan mandiri seperti yang dianjurkan.
  3. Kerusakan koping terhadap kondisi kronik dan kebutuhan terhadap perubahan lingkungan.

Komplikasi potensial

BACA JUGA:  7 Indikator Kerusakan Paru Pada Kebakaran

Berdasarkan data-data hasil pengkajian, komplikasi potensial dapat mencakup:

  1. Anafilaksis
  2. Gangguan pernafasan
  3. Reaksi yang merugikan terhadap obat
  4. Ketidak patuhan terhadap pengobatan/terapi

Sasaran

Sasaran bagi pasien dapat mencakup pemulihan pernapasan kepola yang normal, pengetahuan tentang penyebab serta pengendalian gejala alergik, perbaikan cara mengatasi masalah dengan perubahan serta modifikasi, dan tidak adanya komplikasi.