Kenali Lebih Teliti Ketidaksamaan Antara Obat dengan Suplemen


ILMUKESEHATAN.COM – Masih banyak orang yang tidak bisa menyamakan dengan kedua nama ini yaitu obat dan suplemen. Apalagi jika bentuknya sama.

Saat sakit banyak orang yang beranggapan jika keduanya bisa saja dikonsumsi. Walaupun ada diantara suplemen yang bisa saja kita konsumsi saat sakit namun, hal inilah yang perlu banyak orang pahami jika ketidakcocokan antara obat dan suplemen cukup kentara.

 

Kenali Lebih Teliti Ketidaksamaan Antara Obat dengan Suplemen

Berikut ini kami memberikan beberapa ketidaksamaan antara obat dan suplemen.


1. Obat dari Bahan Kimia, Suplemen dari Bahan Alami

Seharusnya kita perlu tahu asal dan bahan-bahan dari segala sesuatu yang masuk ke tubuh kita. Pada konteks ini, perbedaan antara obat dan suplemen terletak di bahan keduanya.

Obat dibentuk dari bahan-bahan sintetik yang diolah dan diuji coba di laboratorium. Meskipun suplemen juga melalui proses uji coba laboratorium, semua bahan yang membentuk suplemen berasal dari alam.

BACA:  Rekam Medis, Defenisi dan Kegunaannya

2. Obat untuk Orang Sakit, Suplemen untuk Siapa Saja

Kita tidak bisa meminum obat saat tubuh kita baik-baik saja, setidaknya kita tidak dianjurkan untuk itu. Obat hanya untuk orang yang merasa tubuhnya sakit, lalu menerima resep dari dokter sebagai penyembuhnya.

Namun suplemen bisa dikonsumsi siapa saja, dalam artian orang yang sakit maupun orang yang sehat. Suplemen mungkin tidak menyembuhkan bagi orang sakit, tetapi ia menyingkat penyembuhan orang-orang sakit karena kaya akan nutrisi.

Konsumsi suplemen yang dilakukan orang-orang sehat akan berdampak baik, yaitu penguatan sistem kekebalan tubuh sehingga mereka terhindar dari penyakit.

BACA:  Kontroversi Masalah Rokok

3. Obat Berdosis, Suplemen Tidak Berbatas

Jangan coba-coba meminum obat secara berlebih! Kalau kita diharuskan meminum parasetamol 250 mg empat kali sehari oleh dokter, maka sebatas itulah yang bisa kita terima dan yang akan berdampak baik pada tubuh kita.

Konsumsi suplemen berbeda, ia dapat dilakukan dengan kadar yang tidak berbatas. Karena tubuh selalu membutuhkan nutrisi, konsumsi suplemen dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan tersebut.

4. Obat Menyisakan Racun, Suplemen Membuang Racun

Inilah perbedaan antara obat dan racun yang berkait dengan poin sebelumnya. Kalau kita mengonsumsi obat secara berlebih, tubuh kita akan dipenuhi oleh racun!

Sisa-sisa obat, yang tidak memiliki manfaat apa-apa bagi tubuh, tidak bisa dikeluarkan dari tubuh kita dan akan berubah menjadi racun pada waktunya.

BACA:  Fenomena Tripple Burden dan Agenda Siklik Infeksi Tropik

Kalau kita dibebaskan dalam konsumsi suplemen, itu karena sisa suplemen (dan kelebihan kadarnya) dapat dikeluarkan oleh tubuh melalui keringat, urine, dan feses.

5. Obat Berefek Samping, Suplemen Bereaksi Awal

Sesuatu yang umum terjadi adalah seperti ini: kita meminum obat sakit kepala, lalu kita merasa mual. Hal itu karena obat selalu memiliki efek samping, walaupun beberapa jenis obat sudah diupayakan untuk memiliki efek samping yang minimal.

Berbeda dengan obat, suplemen tidak memiliki efek samping. Manfaat dari konsumsi suplemen tidak mendatangkan masalah baru.

Namun konsumsi suplemen, pada kasus yang sedikit, mendatangkan reaksi awal seperti pusing dan gatal-gatal. Tidak perlu takut, reaksi awal tersebut adalah tanda dimulainya proses detoksifikasi.