Artikel: Pekerjaan Penulis


Pekerjaan Penulis

Selama ini mungkin Anda mengira pekerjaan seorang penulis adalah menulis, mengirimkannya kepada penerbit. Kemudian Anda tinggal duduk manis di rumah, bersantai, sambil merem melek membayangkan berapa besar royalti yang akan dibayarkan kepada Anda.

 

SALAH BESAR. Uraian di atas hanyalah satu dari dua pekerjaan seorang penulis. Pekerjaan lain yang HARUS dilakukan seorang penulis adalah MENJUAL. Ya betul. Anda harus menjual.

Tunggu sebentar! Mungkin ada yang menolak untuk melakukannya. Pikirnya, daripada saya repot-repot menjual buku kesana kemari, mendingan saya menulis buku lagi. Kan lebih banyak buku, lebih banyak royalti. Merem meleknya bisa lebih afdol. Urusan menjual, serahkan saja ke penerbit. Yah, hidup memang pilihan. Anda bisa memilih cara seperti ini. Tetapi sebelum Anda memilih jalan ini, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan.


Jangan biarkan hanya penerbit yang melakukannya untuk Anda. Itu adalah hasil karya yang Anda kerjakan siang malam. Kebanyakan penerbit tidak mengetahui persis yang Anda tulis. Andalah yang tahu persis isi buku Anda. Maka tenaga penjual yang paling hebat adalah Anda sendiri.

BACA:  Kecerdasan Majemuk, Kecerdasan Seutuhnya: Mendidik Anak Cerdas dan Berbakat

Karena Anda yang paling mengetahui isi buku Anda, maka tentu saja Anda mengetahui siapa saja yang mau membeli buku Anda. Jaringan penerbit kemungkinan tidak akan sanggup menggapai semua kalangan. Misalnya Anda menulis buku tentang hobi fotografi. Belum tentu semua orang yang gemar fotografi akan berada di toko buku. Justru mereka sedang asyik memotret di luar. Andalah yang perlu mendatangi mereka, dan menceritakan tentang buku Anda. Andalah yang paling tahu calon konsumen buku Anda .

Ingat bahwa Anda bukan satu-satunya penulis. Misalnya Anda menulis tentang fotografi, ada juga orang lain yang menulis tentang fotografi. Lalu bagaimana orang akan memilih buku Anda. Pesaing Anda juga belum tentu buku tentang fotografi, tetapi juga buku lain. Di era ekonomi sulit seperti ini, orang akan cenderung mengurangi jatah menjual buku. Maka Anda harus aktif menjual buku Anda sendiri.

BACA:  Belajar Kesederhanaan dari Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad

Sekali lagi, Anda bukan satu-satunya penulis. Penerbit kebanyakan memiliki banyak stok penulis. Kalau ada penulis yang bukunya best seller, penerbit dengan senang hati memberikan waktu dan perhatian lebih untuknya.

Dibuatkan acara temu penulis, tanda tangan, konperensi pers, seminar, dll. Bagaimana dengan penulis lainnya, yang justru kebanyakan adalah penulis mid seller, bukunya terjual biasa-biasa saja. Ya, cuma gigit jari. Kecuali kalau Anda mengusahakan sendiri.

Ingat pula bahwa dengan menjual, Anda juga meningkatkan nilai Anda di mata penerbit. Jika buku Anda terjual dengan baik, untuk buku selanjutnya penerbit akan menerima kedatangan Anda dengan senyum manis. Kalau buku Anda tidak laku, penerbit akan berpikir dua, tiga bahkan seribu kali untuk menerbitkan buku Anda. Amit-amit, penerbit tidak akan mau kejeblos dua kali dengan penulis yang sama.

BACA:  Tujuh Teori Motivasi

Dengan alasan-alasan di atas, apakah kini Anda berniat menjual buku Anda? Jika ya, berarti Anda benar-benar menjadi seorang penulis sejati.

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara menjualnya. Beberapa orang akan dengan sigap memesan buku dari penerbit, kemudian dengan gaya seorang salesman berusaha menjual kepada setiap orang yang ditemui. Bukan seperti itu maksudnya. Cara di atas hanya satu dari pengertian menjual yang dimaksud di sini. Pengertian menjual di sini lebih luas lagi. Pengertian ini akan dibahas dalam tulisan lain.