Balita seringkali mendapatkan masalah dalam tidur seperti tiba-tiba terbangung di tengah malam atau rewel saat waktunya tidur.
adahal menurut dokter anak di Loyola University Health System, Dr. Hannah Chow, mengatakan bahwa jika anak mengalami kurang tidur maka akan berdampak pada stres, sulit berkonsentrasi, dan menyebabkan masalah di sekolah.
Selain itu kurang tidur juga dapat membuat sakit kepala dan menyebabkan anak berpandangan negatif pada kehidupan.
Dilansir dari thestir.cafemom, ada masalah tidur pada balita yang dapat diatasi dengan beberapa tips di bawah ini:
1. Bangun terlalu dini
DAFTAR ISI
Normalnya anak bangun pukul 05.30 – 07.00 tapi beberapa anak bangun terlalu dini sehingga waktu tidur mereka lebih sedikit dari anak-anak lainnya. Solusinya, halangi cahaya pagi, redam suara bising dari jalanan, atur alarm untuk mengatur waktu bangun anak sampai terbiasa bangun disaat alarm berbunyi, dan tidur lebih awal.
2. Menolak tidur siang
Anak membutuhkan waktu untuk tidur siang, namun mereka mudah terganggu dan terusik ketika melihat aktivitas di luar, misalnya saat saudara mereka sibuk melakukan aktivitas lain, sehingga mereka akan lebih tertarik dengan aktivitas lain dan membuat banyak alasan untuk menolak tidur siang.
Jika terus seperti ini maka anak akan terus menolak tidur siang sampai tidak tidur siang sama sekali. Solusinya, biarkan anak tidur lebih awal agar membuatnya merasa kurang tidur sehingga anak akan meminta tidur siang dengan sendirinya.
Biasakan juga mengajak anak olahraga atau bermain di luar rumah di pagi hari, udara segar yang terhirup akan menenangkan anak dan 60 menit sebelum waktunya tidur siang, coba tinggalkan anak di kamar dan berikan anak kesempatan untuk tidur dengan sendirinya tanpa stimulasi.
3. Susah tidur
Banyak anak yang mengalami susah tidur dan baru bisa tidur jika dipaksa atau ditemani orang tuanya. Padahal sejak balita, anak harus dibiasakan tidur teratur dan terbiasa tidur dengan sendirinya.
Jadi cara untuk membuat anak menjadi lebih penurut dan mudah mengantuk adalah:
- Pertama pastikan semua elektronik dimatikan 60 menit sebelum waktunya tidur.
- Kedua, untuk anak yang masih merengek minta ditemani maka tinggalkan anak secara bertahap, misalnya pada hari 1-3 temani dengan duduk di samping tempat tidur sampai anak tertidur, hari 4-6 temani anak dari tengah ruangan (kamar) biarkan anda berjarak dengan tempat tidur anak, hari 7-9 jauhkan jarak sampai ke pintu kamar, hari 10-12 temani anak dari luar pintu kamar.
4. Terbangun di tengah malam
Anak yang terbangun di tengah malam dan tidak bisa tidur kembali, biasanya akan membangunkan orang tua atau anggota keluarganya sehingga membuat orang lain kehilangan waktu tidur mereka.
Lalu bagaimana mengatasinya? Pertama pastikan anak tidak kurang tidur, mampu menenangkan diri sendiri, dan orang tua dapat melatih atau membimbing anak untuk kembali tidur dengan sendirinya.
Membimbing anak untuk tidur bisa dengan menenangkannya dan berikan kata-kata positif yang membuat anak merasa lebih aman dan nyaman.
Bisa juga anda mencari benda yang akan membuat mereka merasa tenang dengan sendirinya, misalnya berikan boneka untuk dipeluk sehingga saat mereka sulit tidur atau terbangun di tengah malam, mereka tidak akan meminta bantuan orang lain untuk menemani atau menenangkannya.
5. Banyak permintaan sebelum tidur
Anak seringkali rewel untuk menunda waktu tidur, misalnya dengan meminta dipeluk, meminta cemilan, meminta ini-itu sampai merasa lelah dan semakin sulit untuk tidur di malam berikutnya. Solusinya, coba tentukan waktu tidur dan menjelaskan kalau alarm berbunyi itu saatnya masuk kamar.
Pada awalnya anda mungkin akan kesulitan, karena anak akan terus mencari perhatian dan banyak permintaan, sehingga saatnya membuat aturan dengan konsekuensinya, atau coba abaikan permintaan mereka agar mereka mengerti tidak ada gunanya terus menunda waktu tidur jika alarm sudah berbunyi.