Otot mampu menghasilkan ketegangan isometrik maksimum bergantung pada level panjang otot. Pada serabut otot tunggal dan otot yang terisolir, pembangkit gaya dapat mencapai puncak ketika otot dalam posisi normal resting length (bukan dalam keadaan stretch atau memendek). Ketika panjang otot meningkat atau menurun melewati resting length, gaya maksimum otot dapat menghasilkan penurunan, mengikuti bentuk kurva bell.
Didalam tubuh manusia, kapabilitas pembangkit gaya dapat meningkat ketika otot sedikit terulur. Otot dengan serabut paralel menghasilkan ketegangan maksimum diatas posisi resting length, dan otot dengan serabut pennate dapat membangkitkan ketegangan maksimum antara 120% dan 130% dari posisi resting length. Fenomena ini dihasilkan dari kontribusi komponen elastik otot (khususnya SEC), yang dapat menambah ketegangan yang ada pada otot ketika otot terulur. Penelitian menunjukkan bahwa latihan eksentrik dapat menghasilkan sedikit peningkatan dan peningkatan yang sementara dalam panjang otot sehingga dapat mengganggu perkembangan gaya ketika derajat sendi menyebabkan otot tidak cukup dalam posisi stretch.
Siklus stretch-shortening
Ketika otot secara aktif dalam posisi terulur sebelum kontraksi, maka kontraksi yang dihasilkan lebih kuat daripada tidak ada stretch sebelumnya. Pola kontraksi eksentrik ini diikuti dengan cepat oleh kontraksi konsentrik yang dikenal dengan siklus stretch-shortening (SSC). Secara substansial, suatu otot dapat melakukan kerja yang lebih besar ketika otot secara aktif terulur sebelum kontraksi memendek daripada otot langsung berkontraksi memendek. Suatu eksperimen yang melibatkan gerak dorsifleksi yang kuat diikuti dengan plantar fleksi dengan kecepatan yang lambat dan cepat, maka SSC memberikan kontribusi sekitar 20,2% dan 42,5% secara berturut-turut, untuk melakukan kerja positif. Kapasitas metabolik yang diberikan pada kerja mekanikal juga berkurang ketika SSC ikut terlibat daripada tanpa keterlibatan SSC.
?