Hubungan Gaya dengan Kecepatan


Gaya maksimal dari suatu otot dapat dikembangkan melalui kecepatan kontraksi memendek atau memanjang hubungannya dengan zona kontraksi konsentrik dan eksentrik. Hubungan gaya-kecepatan ini pertama kali dijelaskan oleh Hill (1938) tentang perkembangan kontraksi konsentrik pada otot. Karena hubungannya hanya untuk otot yang aktif maksimal, maka aplikasinya bukan pada aksi otot selama aktivitas kegiatan sehari-hari.


Menurut Hill, hubungan gaya-kecepatan tidak berimplikasi bahwa tidak mungkin menggerakkan beban yang berat pada kecepatan yang tinggi. Otot yang lebih kuat, adalah otot yang menghasilkan ketegangan isometrik maksimum yang besar. Besarnya gaya maksimum dapat dibangkitkan oleh otot sebelum terjadi pemanjangan otot ketika tahanan ditingkatkan. Bagaimanapun juga, bentuk kurva gaya-kecepatan yang umum masih sama, kaitannya dengan besarnya ketegangan isometrik maksimum.

BACA JUGA:  Aplikasi teknologi fisioterapi dan efek fisiologis teknologi fisioterapi pada hemiparese dextra oleh karena stroke non haemorhagik

Hubungan gaya-kecepatan juga tidak berimplikasi bahwa tidak mungkin menggerakkan beban yang ringan pada kecepatan yang rendah. Sebagian besar, aktivitas kegiatan sehari-hari memerlukan gerakan yang lambat dan terkontrol dengan beban submaksimal. Dengan beban submaksimal, kecepatan kontraksi memendek dapat terkontrol, tetapi hanya sejumlah motor unit yang aktif. Sebagai contoh, pensil yang dapat diambil dari meja dengan lambat atau cepat, bergantung pada pola perekrutan motor unit yang terkontrol dalam group otot yang terlibat.

Hubungan gaya-kecepatan telah dites untuk otot skeletal, otot polos (otot halus), dan otot jantung pada manusia, serta jaringan otot pada spesies lainnya. Pola umum berlaku untuk seluruh tipe otot, bahkan otot kecil yang bertanggung jawab terhadap kecepatan terbang dari sayap serangga. Nilai maksimum dari gaya pada kecepatan zero dan nilai maksimum dari kecepatan pada beban minimal adalah bervariasi sesuai dengan ukuran dan tipe otot. Meskipuun dasar fisiologis untuk hubungan gaya-kecepatan kurang dipahami secara baik, namun bentuk konsentrik dari bagian kurva berhubungan dengan besarnya produksi energi dalam otot.

BACA JUGA:  Prinsip Lever dalam Fisioterapi

Dibawah kondisi eksentrik, gaya maksimal suatu otot dapat menghasilkan gaya yang melebihi isometrik maksimum. Bagaimanapun juga, pencapaian level gaya yang tinggi nampak pada electrical stimulasi terhadap motor neuron. Gaya eksentrik maksimal yang dihasilkan adalah sama dengan isometrik maksimum. Hal ini memungkinkan karena sistem saraf memberikan inhibisi melalui jalur refleks untuk melindungi injury otot dan tendon. Produksi gaya akan meningkat dibawah kondisi eksentrik dengan aktivasi otot dan bukan fungsi aktivasi neural yang besar pada otot, tetapi nampak adanya kontribusi dari komponen elastik otot.

BACA JUGA:  Perubahan Panjang Otot yang Berkaitan Dengan Perkembangan Tension

Program strength training eksentrik dapat melibatkan penggunaan tahanan yang lebih besar daripada kapabilitas pembangkit gaya isometrik maksimum pada atlit. Secepatnya beban diangkat, maka otot mulai terjadi pemanjangan. Penelitian menunjukkan bahwa tipe training ini lebih efektif daripada training konsentrik didalam meningkatkan ukuran dan strength otot. Bagaimanapun juga, jika dibandingkan training konsentrik dan isometrik, maka training eksentrik juga berhubungan dengan meningkatnya nyeri otot dan kerusakan struktural.