Pemahaman Mengenai Adrenalin


Adrenalin (bahasa Inggris: adrenaline, epinephrine) adalah sebuah hormon yang memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. Tidak hanya gerak, hormon ini pun memicu reaksi terhadap efek lingkungan seperti suara derau tinggi atau cahaya yang terang. Reaksi yang kita sering rasakan adalah frekuensi detak jantung meningkat, keringat dingin dan keterkejutan. Reaksi ini dalam batas tertentu menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan, mungkin juga menjadi sebuah hobi hingga disebut adrenaline junkie.
Pada mamalia, kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis) adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad, “dekat” atau “di” + renes, “ginjal”). Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin.
Dalam batas tertentu kita menyukai kegiatan yang merangsang adrenalin ini, contoh yang sederhana adalah mendengarkan musik heavy metal atau progressive rock, menikmati film jenis thriller atau horor, dan bermain game first-person shooter. Contoh yang lebih populer lainnya sekaligus rekreasi adalah permainan yang disuguhkan di Dunia Fantasi di kawasan rekreasi Ancol seperti wahana Halilintar (roller coaster), Kora-kora, komidi putar, Pontang-panting, Kicir-kicir dan sebagainya. Sewaktu kecil dulu suka bermain ayunan, apalagi jika tali ayunannya dibuat dari karet yang biasa dipakai untuk timba air di sumur, elastis dan kuat, apalagi jika cukup tinggi untuk ukuran anak kecil. Biasanya target bermain ayunan ini adalah duduk di kursi ayunan dan tanpa menginjak atau melontarkan kaki ke tanah ,juga tanpa didorong-dorong oleh teman, badan kita mengayun hingga setinggi-tingginya ke depan dan ke belakang. Tak cukup seperti itu, bermain ayunan pun kadang dilakukan dengan berdiri, meniru pemain akrobat. Di sini kecepatan merangsang adrenalin, termasuk mengabaikan kata orang yang khawatir melihat ayunan nyaris berayun 180 derajat. Sama seperti halnya pada roller coaster, kecepatan dan putaran merangsang kegirangan, sekaligus ketakutan. Di saat ayunan berada di puncak ketinggian ada rangsangan lain datang, yaitu pengalaman gravitasi nol dalam sekejap. Meskipun hanya sekejap efek gravitasi nol ini bisa membuat semua orang yang berada dalam wahana Kora-kora berteriak-teriak, sebagian berteriak kegirangan, sebagian lagi berteriak ketakutan. Ketakutan pun bisa memicu adrenalin. Tidak hanya kecepatan dan gravitasi nol; gerak tak beraturan pun memberi pengalaman tersendiri seperti pada wahana Kicir-kicir. Kicir-kicir bisa dikatakan bergerak atau berputar pelan, namun kursi yang kita duduki dipengaruhi oleh gravitasi sehingga badan kita berputar tak tentu arah pada ruang tiga dimensi, tidak seperti pada wahana Pontang-panting atau Ontang-anting yang hanya bergerak dua dimensi.

BACA JUGA:  Pentingnya Ilmu Gizi dalam Masyarakat